tirto.id - Presiden Joko Widodo memastikan bantuan uang ganti rugi untuk pembangunan rumah warga yang rusak akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, dimulai pekan ini. Bantuan ini diberikan kepada korban gempa di Cianjur yang rumahnya tidak direlokasi ke tempat lain.
Bantuan tersebut berupa uang Rp50 juta untuk rumah rusak berat, Rp25 juta untuk rumah rusak sedang dan Rp10 juta untuk rumah rusak ringan.
"Hari kamis untuk bantuan yang bukan relokasi, yang bantuan 50 juta, 25 juta dan 10 juta juga akan diberikan," kata Jokowi saat mengunjungi Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Senin (5/12/2022).
Jokowi menuturkan bantuan untuk perbaikan rumah korban gempa itu disalurkan secara langsung dan transfer.
"Ada yang langsung, ada yang lewat tabungan. semuanya ini sistemnya sudah disiapkan dan ini saya datang ke sini untuk mengecek persiapan itu," kata dia.
Jokowi dalam kunjungan ke tiga kalinya ke lokasi gempa Cianjur ini ingin memastikan kesehatan masyarakat di tenda-tenda pengungsian. Sebagian besar mengaku dalam kondisi sehat dan mendapat pelayanan dari petugas gabungan.
"Kami akan percepat agar warga dapat kembali pulang ke rumahnya, untuk yang direlokasi kita akan bangun 200 rumah pertama di lokasi Cilaku," kata Jokowi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat per 4 Desember 2022, sebanyak 54.781 kepala keluarga (KK) atau 114.683 warga masih mengungsi akibat gempa di Cianjur. Mereka terdiri dari 54.781 pengungsi laki-laki dan 59.902 pengungsi perempuan.
Dari jumlah itu, 147 orang merupakan penyandang disabilitas, 1.640 ibu hamil, serta 7.453 lansia (lanjut usia). Seluruh pengungsi tersebar di 494 titik pengungsian dengan 375 titik terpusat dan 119 titik mandiri.
Sementara itu, korban tewas akibat gempa bermagnitudo (M) 5,6 di Cianjur sebanyak 334 orang per Minggu (4/12/2022). Kemudian, delapan orang dilaporkan masih hilang atau dalam pencarian tim SAR gabungan.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan