tirto.id - Presiden RI Joko Widodo memastikan pembangunan rumah bagi warga yang akan direlokasi usai gempa di Cianjur, Jawa Barat, mulai dilakukan hari ini, Senin (5/12/2022). Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan bantuan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
"Pagi hari ini saya ke sini untuk memastikan bahwa pertama yang relokasi hari ini dimulai, pembangunannya," kata Jokowi di Cianjur, Senin.
Jokowi menjamin lokasi pembangunan rumah sudah berdasarkan kajian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Geologi.
Jokowi berharap pembangunan kembali 56 ribu rumah warga yang terdampak gempa bisa selesai secepat mungkin. Ia khawatir atas kondisi pengungsi yang berada di tenda.
"Kami ingin secepat-cepatnya, tapi tidak dibatasi oleh waktu. Secepat-cepatnya dimulai, secepat-cepatnya selesai karena masyarakat sudah kehujanan, kedinginan di tenda-tenda," kata dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat per 4 Desember 2022, masyarakat yang mengungsi sebanyak 41.166 kepala keluarga atau 114.683 jiwa. Seluruh pengungsi tersebar di 494 titik pengungsian dengan 375 titik terpusat dan 119 titik mandiri.
BNPB mencatat sebanyak 56 ribu lebih rumah hancur akibat gempa bermagnitudo (M) 5,6 di Cianjur. Hal itu disamapaikan Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Kantor Bupati Cianjur pada Kamis (24/11/2022).
"Total rumah rusak 56.311, rusak berat 22.267 unit, rusak sedang 11.836 unit dan rusak ringan 22.208 unit," kata Suharyanto.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah melaporkan 37.830 rumah rusak akibat gempa per Minggu, 4 Desember 2022.
Pemkab Cianjur memverifikasi sebanyak 8.151 rumah mengalami rusak berat akibat gempa. Jumlah itu bertambah dari hari sebelummya, yakni 7.817 rumah.
"Rumah rusak sedang dari 10.589 menjadi 11.210, rusak ringan dari 17.195 menjadi 18.469,” kata Cecep.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan