Menuju konten utama

Jokowi: Dampak Corona Persulit Ekonomi, Suplai Barang Dijaga

Presiden Jokowi menyebut tantangan perdagangan di dunia semakin berat. Kini, tantangan dunia semakin sulit akibat kehadiran virus corona atau COVID-19.

Jokowi: Dampak Corona Persulit Ekonomi, Suplai Barang Dijaga
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Presiden Jokowi menyebut tantangan perdagangan di dunia semakin berat. Kini, tantangan dunia semakin sulit akibat kehadiran virus corona atau COVID-19.

"Dulu kami pikir menyelesaikan satu saja sudah pusing [terkait] perang dagang. Perang dagang belum bisa diselesaikan sekarang muncul virus corona COVID-19, yang itu menambah sulitnya ekonomi dunia, sulitnya politik global yang menjadikan tidak menentu," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Jokowi berpendapat dampak virus corona telah membuat ekonomi di berbagai sektor melambat. Ia mengatakan permintaan dan penawaran hingga sektor produksi terganggu.

Presiden Jokowi mencontohkan suplai bahan baku elektronik dari Wuhan mencapai 10 miliar dolar AS. Lalu Jokowi menyinggung gangguan di bidang garam maupun gula untuk keperluan industri.

Jokowi mendorong agar pemerintah merespons tidak dengan pandangan kejadian normal. Ia mewanti-wanti Kementerian Perdagangan untuk berhati-hati dengan kebijakan impor. Ia meminta agar produk-produk luar negeri tidak dipersulit masuk ke Indonesia.

"Ini persoalan mudah tetapi jadi sulit karena kita rutinitas. Tidak merespons, tidak memiliki feeling sekarang ini keadaan sulit. Sudah suplai sulit masuk sini malah dipersulit," kata Jokowi.

Jokowi meminta dokumen-dokumen perizinan tidak dipersulit. Ia mencontohkan sektor holtikultura seperti anggur dan produk lain agar tidak dipersulit. Ia ingin Kementerian Perdagangan bisa merelaksasi, melonggarkan, mempercepat prosedur yang berbelit-belit karena situasi dunia tidak normal akibat corona.

"Tadi saya ingatkan karena corona ini, demand rusak, suplai rusak, produksi rusak. Demand termasuk di dalamnya tentu saja konsumsi dan investasi. Investasi mau masuk karena ada corona ngerem. Hati-hati," tegas Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan suplai barang untuk konsumsi harus dihitung karena "sudah dekat dengan puasa sehingga suplai barang harus cukup."

"Hati-hati, tolong dihitung. Urusan bawang putih, daging, gula jangan sampai membuat masyarakat khawatir. Sudah khawatir karena corona, khawatir lagi karena suplai barang enggak ada. Berbahaya. Tolong feeling, rasa ini, respons ini. Sekali lagi jangan rutinitas," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri