tirto.id - Presiden Jokowi mengungkapkan sekitar 18,9 juta orang atau sekitar 7 persen warga yang masih ingin mudik Lebaran 2021. Angka itu harus ditekan, sehingga sosialisasi larangan mudik harus digencarkan oleh para kepala daerah.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam pengarahan kepada para kepala daerah se-Indonesia, Rabu (28/4/2021).
Jokowi mengungkapkan, sebelum dikeluarkan larangan mudik, diperkirakan ada 89 juta atau sekitar 33 persen warga yang akan mudik. Namun, angka tersebut berkurang menjadi 29 juta atau sekitar 11 persen setelah pemerintah mengeluarkan larangan mudik. Angkanya kemudian turun lagi menjadi 7 persen setelah sosialisasi kepada kepala daerah.
"Begitu kita sosialisasi kita sampaikan gubernur, walikota soal larangan mudik turun menjadi 7 persen, tapi angkanya masih besar, 18,9 juta orang yang masih akan mudik. Oleh sebab itu harus disampaikan terus larangan mudik ini agar bisa berkurang lagi," kata Jokowi.
Jokowi kembali mengingatkan soal libur panjang Idul Fitri yang bisa memicu kenaikan kasus positif COVID-19. Hal itu didasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumnya. Sebagai contoh, libur Idul Fitri 2020 mengakibatkan kenaikan kasus mencapai 93 persen, libur panjang Agustus menaikkan kasus COVID hingga 119 persen, libur panjang oktober menaikkan hingga 95 persen dan tahun baru menaikkan kasus COVID hingga 78 persen.
"Libur pasca 2 minggu lalu kurang lebih hampir 2 persen, hati-hati. Saya melihat beberapa daerah sudah mulai terjadi kenaikan. Perlu saya sampaikah hati-hati," kata Jokowi.
"Di daerah-daerah Sumatera Selatan, Aceh, Lampung, Jambi, Kalimantan Barat, NTT , Riau, Bengkulu, Kepri, hati-hati. Ada kenaikan, karena grafis dan kurva harian selalu kita ikuti," tutur Jokowi.
Mantan Walikota Solo ini mengingatkan Indonesia pernah mengalami 14-15 ribu kasus aktif per hari dan Bed Occupancy Ratio (BOR) di atas 80 persen. RS Darurat Wisma Atlet, kata Jokowi sempat menyentuh angka 92 persen. Sekarang, angka kasus positif berada di 4-6 ribu per hari dan BOR sudah turun, termasuk Wisma Atlet yang sudah di angka 25 persen. Ia ingin para kepala daerah berhati-hati karena khawatir ada kenaikan kasus di masa depan.
"Saya betul-betul masih khawatir mengenai mudik di Idul Fitri, tetapi saya meyakini bila pemerintah daerah dibantu Forkompinda semuanya segera mengatur mengendalikan mulai disiplin protokol kesehatan saya yakin kenaikan tidak seperti tahun lalu 93 persen," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti