tirto.id - Jenis-jenis sungai berdasarkan pola alirannya terdiri atas 6 macam. Berdasarkan arah aliran, ada 5 jenis sungai. Selain itu, ada juga 3 jenis sungai berdasarkan kontinuitas alirannya.
Sungai adalah saluran tempat mengalir dan tertampungnya air yang terbentuk secara alami akibat proses panjang dan bertahap di permukaan bumi.
Sungai menampung dan mengalirkan air dari kawasan hulu ke hilir menuju muara. Sumber air di sungai umumnya adalah air hujan yang tertahan di daratan, termasuk mata air di pegunungan. Air mulanya mengalir di banyak aliran kecil dan lantas menyatu ke saluran besar yang berupa sungai.
Mengutip dari Modul Pelatihan Guru Mata Pelajaran Geografi SMA terbitan Kemdikbudrsitek, aliran sungai memiliki pola yang sesuai dengan kondisi geografis dan sifat batuan di wilayahnya berada.
Karena itu, macam-macam sungai dapat dibedakan berdasarkan karakter alirannya. Klasifikasi ini merujuk kepada pola aliran, arah aliran, dan kontinuitas aliran sungai.
Jenis Sungai Berdasarkan Pola Alirannya
Sungai merupakan tempat menampung dan mengalirnya air. Karena itu, pola aliran dapat menjadi penentu karakteristik sebuah sungai.
Dikutip dari Modul Belajar Mandiri IPS Geografi terbitan Kemdikbudristek, berikut ini 6 jenis sungai berdasarkan pola alirannya:
1. Sungai dengan Pola Aliran Dendritik
Sungai dengan pola aliran dendritik banyak ditemukan di wilayah batuan keras dan homogen. Pola aliran sungai dendritik memiliki bentuk menyerupai daun.
2. Sungai dengan Pola Aliran Rectangular
Sungai dengan pola aliran rectangularmemiliki karakteristik bentuk pertemuan sungai dan anak sungai yang cenderung tegak lurus. Sungai rectangular sering terbentuk di daerah patahan.
3. Sungai dengan Pola Aliran Trellis
Trellis atau teralis menjadi dasar dari bentuk pola ini. Pola aliran sungai trellis menyerupai bentuk binatang kelabang. Sungai jenis ini banyak ditemukan di daerah dengan batuan berlapis-lapis. Pola ini terbangun dari kombinasi sungai resekuen, obsekuen, dan konsekuen.
4. Sungai dengan Pola Aliran Radial
Pola aliran sungai radial sering kali terbentuk di daerah dome, dengan bentuk menyebar dari pusat menuju tepi.
5. Sungai dengan Pola Aliran Anular
Berbanding terbalik dengan radial, pola aliran sungai anular bermula dari tepi ke pusat. Sungai ini banyak terbentuk di wilayah cekungan.
6. Sungai dengan Pola Aliran Pinnate
Pola aliran sungai Pinnate memiliki karakteristik berbentuk sudut lancip, hasil pertemuan dari anak sungai dengan induknya.
Jenis Sungai Berdasarkan Arah Alirannya
Aliran dari anak sungai dengan sungai utama tidak selalu sama. Berdasarkan arah alirannya, ada 5 jenis sungai, yakni sebagai berikut:
1. Sungai Konsekuen
Sungai konsekuen memiliki arah aliran sejalan dengan kemiringan dari batuan yang dilalui.
2. Sungai Subsekuen
Sungai subsekuen ini memiliki arah aliran tegak lurus. Sungai subsekuen umumnya bermuara pada sungai konsekuen.
3. Sungai Obsekuen
Berbanding terbalik dengan konsekuen, sungai obsekuen memiliki arah aliran yang berlawanan dengan kemiringan batuan yang dilalui.
4. Sungai Resekuen
Sungai resekuen memiliki arah aliran sejajar dengan sungai konsekuen. Umumnya, sungai jenis ini merupakan anak sungai subsekuen.
5. Sungai Insekuen
Sungai insekuen memiliki arah aliran yang tidak terukur. Artinya, ia tidak memiliki pola tertentu.
Jenis Sungai Berdasarkan Kontinuitas Alirannya
Terdapat 3 macam sungai berdasarkan kontinuitas alirannya. Adapun maksud kontinuitas aliran ini adalah keajegan atau ketetapan aliran sungai yang berhubungan dengan ketersediaan sumber air.
Kontinuitas membuat aliran sungai tetap sama sehingga tidak kurang dan juga tidak berlebih. Hal ini tentu berhubungan dengan keberlanjutan manfaat sungai bagi ekosistem di sekitarnya.
Berikut 3 jenis sungai berdasarkan kontinuitas alirannya:
1. Sungai Perenniall (Sungai Permanen)
Sungai perennialladalah jenis sungai yangmampu mengalirkan air dengan debit cenderung tinggi dan tetap sepanjang tahun.
Sungai Perenniall bisa terbentuk apabila hulu dan daerah aliran sungai (DAS) bisa menyimpan air hujan dalam volume besar, sebelum dilepaskan ke mata air dan pori-pori tanah.
Maka itu, Sungai Perenniall tidak mengalami perubahan signifikan saat musim kemarau. Di musim kemarau yang panjang sekalipun, aliran sungai perenniall tidak mengering.
2. Sungai Intermitten (Sungai Permanen atau Sungai Periodik)
Sungai intermittenadalah sungai yang ketersediaan airnya bergantung pada musim dan intensitas hujan. Sungai Intermitten memiliki ketersediaan air melimpah saat musim hujan. Namun, berubah kering saat kemarau.
Kondisi ini terjadi karena hulu dan DAS memiliki kemampuan menyimpan air yang kurang besar. Di musim penghujan, sungai intermitten akan menerima air dari tanah atau effluent. Sementara pada musim kemarau, justru sungai intermitten yang memberi air pada tanah.
3. Sungai Ephemerall(Tidak Permanen atau Sesaat)
Sungai ephemeral adalah jenis sungai yang airnya hanya mengalir dalam periode singkat selepas hujan turun. Saat hujan tidak turun, air sungai mengering.
Kondisi ini terjadi akibat hulu dan DAS tidak mampu menyimpan air, sehingga air hujan yang turun langsung dilepaskan kembali ke sungai.
Sungai Ephemerall semula banyak muncul di kawasan gurun. Namun, dewasa ini banyak juga yang terbentuk di area tropis akibat kerusakan lahan parah.
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Addi M Idhom