tirto.id - Hama tanaman merupakan salah satu tantangan terbesar bagi para petani dan pecinta tanaman. Serangga, jamur, hingga hewan pengerat dapat merusak pertumbuhan tanaman dan mengurangi hasil panen.
Untuk menjaga tanaman tetap sehat, penting untuk mengenali berbagai jenis hama serta cara efektif dalam membasminya. Dengan metode yang tepat, Anda dapat melindungi tanaman dari kerusakan dan memastikan pertumbuhannya tetap optimal.
Hama tanaman adalah organisme pengganggu tanaman. Dalam artian sempit, hama adalah binatang perusak yang mengganggu kepentingan manusia seperti misalnya memakan tumbuhan yang diusahakan secara ekonomis. Organisme yang dianggap hama meliputi hewan perusak, penyakit, dan gulma.
Binatang ini disebut hama jika populasinya terlalu tinggi dan mengganggu keseimbangan ekosistem tanaman.
Sementara itu, tanaman sendiri memiliki daya toleransi terhadap serangan hama yang berbeda-beda. Sehingga penting untuk mengenali beberapa jenis hama tanaman dan cara mengatasinya agar tanaman kita bisa tumbuh dengan baik dan sehat. Berikut ini ada beberapa macam golongan hama tanaman.
Jenis-Jenis Hama Tanaman
Berikut adalah beberapa jenis hama tanaman yang umum ditemukan dan dapat merusak pertumbuhan tanaman:
Hama Wereng

Hama wereng ini biasanya menyerang tanaman padi dan menjadi musuh utama para petani. Pasalnya wereng menyebabkan padi menjadi kering seperti terbakar.
Binatang bertubuh kecoklatan dengan panjang antara 2 hingga 4,4 mm ini menghisap cairan sel pada batang padi. Umumnya hama ini menyerang padi pada saat musim hujan.
Hama wereng dapat dibasmi dengan menanam bunga refugia seperti kenikir untuk menarik predator alami seperti laba-laba. Namun bila serangan parang, gunakan insektisida secara teratur.
Kutu Daun (Aphids)
Kutu daun adalah serangga kecil berwarna hijau, kuning, hitam, atau merah yang biasanya ditemukan bergerombol di bagian bawah daun atau pucuk tanaman. Mereka menghisap cairan dari jaringan tanaman, menyebabkan daun menguning, mengeriting, dan akhirnya gugur. Selain itu, kutu daun juga dapat menularkan virus ke tanaman lain, memperparah kerusakan.Cara Mengatasinya:
- Semprotkan air sabun atau larutan neem oil untuk mengusir kutu daun.
- Lepaskan predator alami seperti kepik dan lacewing yang memangsa kutu daun.
- Gunakan insektisida organik berbahan dasar minyak nimba.
Belalang
Hama tanaman satu ini menyerang tanaman jagung, pisang, kacang tanah dan padi. Biasanya belalang yang paling meresahkan adalah jenis belalang Patanga Kembara.
Belalang jenis ini aktif di siang hari karena menyukai tempat kering dan panas, serta bertelur secara berkelompok di dalam tanah. Hama ini memiliki bentuk tubuh ramping dengan antena pendek dan berwarna kecoklatan.
Burung predator belalang adalah pipit. Menciptakan habitat burung pipit di sekitar tanaman dapat membantu mengurangi populasi hama belalang. Atau bisa dengan menyemprotkan larutan cabai dan bawang putih sebagai pengusir belalang secara alami.
Tikus

Binatang yang kerap menjadi momok manusia ini menjadi hama yang merusak berbagai jenis tanaman hortikultura, khususnya padi.
Tikus sawah sering merusak padi saat proses persemaian, panen, bahkan ketika padi sudah menjadi gabah yang disimpan dalam gudang penyimpanan.
Hewan pengerat ini dapat ditanggulangi dengan memasang perangkap di sekitar sawah. Selain itu, melakukan fumigasi dengan menyemprot cairan racun pada gudang penyimpanan padi juga bisa menjadi cara pembasmian hama tanaman ini.
Ulat

Ada beragam jenis ulat yang berkembang biak secara masif dan menjadi hama utama tanaman. Salah satu jenis ulat yang paling meresahkan ialah ulat grayak dan ulat daun yang kerap menyerang tanaman sayur, seperti sawi, kol, atau sebangsa kacang-kacangan.
Ulat ini akan memakan dedaunan dan pangkal batang yang hanya menyisakan tulang daun, sehingga berpengaruh pada tingkat hasil panen.
Ulat dapat dibasmi dengan alami menggunakan semprotan larutan tembakau atau daun nimba.
Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Ulat grayak adalah larva dari ngengat yang menyerang daun, batang, dan buah tanaman. Mereka biasanya aktif di malam hari dan dapat merusak tanaman secara besar-besaran jika tidak segera dikendalikan. Tanaman yang sering diserang ulat grayak antara lain padi, cabai, dan sayuran hijau seperti bayam dan sawi.Cara Mengatasinya:
- Ambil ulat secara manual jika jumlahnya masih sedikit.
- Gunakan perangkap feromon untuk menarik dan menangkap ngengat dewasa.
- Semprotkan insektisida biologis berbasis bakteri Bacillus thuringiensis (Bt).
Walang Sangit

Hama yang mengeluarkan aroma khas yang menyengat ini menyerang komoditas padi di banyak tempat.
Walang sangit akan mengisap bulir buah padi ketika dalam fase pematangan, sehingga padi akan kopong. Walang sangit bertubuh ramping dan berwarna coklat, panjang sekitar 14-17 mm dengan tungkai dan antena panjang.
Kualitas padi yang diserang hama walang sangit tentu akan menurun drastis karena gabah menjadi rusak ditandai dengan adanya bintik-bintik coklat. Larutan bawang putih menjadi salah satu cairan ampuh yang bisa mengusir walang sangit dari gabah.
Tungau
Hama tungau berukuran sangat kecil kurang dari 1mm dan tubuhnya mirip laba-laba. Hama ini hidup di balik daun.
Mereka menyerang berbagai jenis tanaman seperti kapas, tomat, stroberi, kacang panjang, hingga beragam jenis tanaman hias.
Tungau mampu tumbuh secara masif dengan berkembang biak 15-20 telur setiap harinya. Jenis tungau yang paling sering dijumpai adalah tungau merah, yang kerap kali menghisap cairan dari daun, cabang muda dan bakal buah.
Salah satu upaya membasmi tungau adalah dengan menggunakan semprotan air sabun, sehingga hama ini tidak lagi menyebabkan tanaman menjadi keriput, timbul bercak kecil, hingga lama-lama menguning dan gugur.
Uret
Organisme yang termasuk larva ini akan mengincar tanaman buah-buahan seperti stroberi, atau kacang-kacangan, jagung, kedelai, hingga tebu.Uret berbadan gemuk dan putih dengan kepala berwarna coklat disertai taring. Hama tanaman ini hidup di dalam tanah selama 4 hingga 6 bulan sebelum menjadi kumbang dan menyerang akar tanaman sehingga menjadikan tanaman kerdil dan rapuh.
Lalat Buah
Serangan hama lalat buah seringkali membuat berbagai jenis buah turun kualitasnya. Pasalnya lalat buah merusak kulit dan bertelur di dalam daging buah. Hama ini menyebabkan buah menjadi dipenuhi bintik hitam dan cepat membusuk.Buah yang mudah diserang hama lalat ini biasanya yang memiliki kulit tipis dan berdaging tebal sebagai bahan makanan larva-larva kecil.
Lalat buah tentu mengganggu apabila tak dikendalikan populasinya. Sehingga salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan membungkus buah dengan plastik atau kain jaring.
Anjing Tanah
Pada saat padi memasuki fase pindah tanam, hama ini menyerang akar muda dan batang tanaman. Hal ini menyebabkan padi rusak lebih cepat saat masih tunas sekitar 30 hari setelah tanam. Hama yang juga disebut orong-orong ini biasanya hidup dalam lubang tanah pada pematang sawah. Mereka aktif di malam hari dan bertelur banyak mencapai 30-50 telur.Larutan kapur sirih yang disemprotkan pada tanah atau tanaman, sehingga mencegah orong-orong berkembang.
Keong Mas (Pomacea canaliculata)
Keong mas adalah hama yang sering ditemukan di area persawahan, terutama di daerah yang tergenang air. Mereka memakan bibit padi muda, menghambat pertumbuhan, dan mengurangi hasil panen.Cara Mengatasinya:
- Kumpulkan keong secara manual dan musnahkan.
- Gunakan bebek sebagai predator alami untuk mengendalikan populasi keong.
- Gunakan moluskisida yang aman bagi lingkungan.
Cara Membasmi Hama Tanaman
Mengatasi hama tanaman menjadi tantangan tersendiri bagi seorang petani maupun pecinta tanaman.
Namun sebelum menerapkan berbagai langkah untuk membasmi hama, baiknya mengenali berbagai jenis hama yang tentu memiliki siklus hidup berbeda.
Pemilihan metode pengendalian hama yang tepat juga menjadi hal penting untuk menjaga lingkungan dan keberlangsungan tanaman itu sendiri. Terdapat dua cara untuk mengatasi hama, yakni pengendalian hayati dengan memanfaatkan cara-cara alami, serta pengendalian dengan bahan kimia sintetis.
Membasmi secara alami
Binatang yang disebut hama adalah yang berkembang biak dalam populasi banyak dan mengganggu ekosistem tanaman, bahkan menjadi indikator ketidakseimbangan ekosistem. Namun sebaliknya, binatang ini pun memiliki peran dalam rantai makanan apabila dikendalikan dengan tepat.Pengendalian hama tanaman secara alami bisa menjadi opsi utama karena lebih ramah alam dan mengurangi resiko pada lingkungan maupun kesehatan manusia.
Prinsip dasar pengendalian hama secara alami biasanya dengan menggunakan bahan-bahan alami dan memanfaatkan predator alami. Berikut cara membasmi hama secara alami:
- Menggunakan tanaman repellent atau bunga yang memiliki aroma yang tak disukai hama
- Menggunakan mikroorganisme bakteri dan jamur seperti produk-produk biopestisida
- Memakai predator alami seperti burung yang memangsa serangga kecil seperti wereng, atau ladybug yang memakan kutu daun dan tungau
- Mengganti jenis tanaman secara berkala untuk memutus siklus hidup hama
- Memakai mulsa organik untuk menjaga kelembaban tanah dan menghambat pertumbuhan gulma
Membasmi secara Kimia

Ketika populasi hama meledak dan sulit dikendalikan dengan metode alami, maka pengendalian hama tanaman dengan menggunakan pestisida dan bahan kimia sintetis pun bisa menjadi pilihan. Namun perlu diingat untuk tidak menjadikan metode ini sebagai prioritas.
Pembasmian hama secara kimia dinilai efektif karena mampu membunuh hama secara langsung dalam waktu singkat. Selain itu, obat hama tanaman cukup mudah digunakan. Berikut ini cara-cara membasmi hama secara kimia:
- Menggunakan insektisida sebagai pembasmi serangga
- Menggunakan fungisida untuk mengatasi penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur
- Menggunakan herbisida untuk membunuh gulma
Selain itu, penting untuk diingat bahwa binatang pengrusak tanaman juga memiliki peran dalam ekosistem dan rantai makanan, sehingga dalam pengendaliannya diperlukan metode yang tidak merusak lingkungan.
Editor: Yulaika Ramadhani