






tirto.id - Arab Saudi kembali menyambut jutaan jemaah dari seluruh dunia untuk menjalankan ibadah haji tahun 2025. Diperkirakan lebih dari 2 juta umat Islam akan memadati kota suci Mekkah dan Madinah dalam rangka menunaikan rukun Islam kelima.
Menteri Agama Nasaruddin Umar meyakini skema tanazul yang diterapkan dalam penyelenggaraan ibadah haji 2025 akan memudahkan jemaah saat puncak ibadah haji. Dengan skema itu, dia menyebut akan ada sekitar 30 ribu jemaah diinapkan di hotel-hotel sekitar Jamarat atau lokasi lempar jumrah.
“Tanazul ini, saya jelaskan, Tanazul ini tidak mesti seseorang itu nanti menginap di kemah. Ada kurang lebih 30 ribu jemaah itu dari Arafah lewat Musdalifah bisa langsung ke hotel,” ujar Menag dalam Konferensi Pers Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat pada Kamis (29/5/2025).
Meskipun memudahkan, skema dengan diinapkan di hotel terdekat tersebut nantinya tak bisa dirasakan oleh semua jemaah haji. Nasaruddin mengatakan skema tersebut akan diprioritaskan bagi jemaah lanjut usia atau mereka penyandang disabilitas.“Ini kami prioritaskan kepada jemaah haji yang tidak berdaya. Apakah itu karena tua, apakah itu karena penyakit, apakah itu karena ada alasan-alasan tertentu, maka itu yang kami prioritaskan untuk menempati hotel yang sengaja kami tempatkan di dekat-dekat Jamarat itu, sehingga mereka tidak lagi harus ke kemah,” terangnya.
Menurut Menag skema ini diambil sebagai solusi atas keterbatasan kapasitas tenda Mina yang kerap menjadi masalah dalam penyelenggaraan haji. Meskipun demikian, skema ini sebenarnya sudah ada pada penyelenggaraan haji tahun lalu, hanya belum difasilitasi secara resmi oleh pemerintah.