tirto.id - Direktur Pengembangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adrian Priohutomo mengatakan, sejumlah pengerjaan pembangunan proyek jalan tol tetap digarap di tengah pandemi COVID-19.
Beberapa proyek yang masih dikerjakan yaitu bagian dari Jalan Tol JORR 2, Jalan Tol Cinere-Serpong dan Jalan Tol Kunciran-Cengkareng, Jalan Tol Manado-Bitung.
“Selain itu kami juga menargetkan penyelesaian konstruksi beberapa jalan tol yang sudah beroperasi sebagian, seperti Jalan Tol BORR Seksi IIIA Sp. Yasmin-Semplak serta Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Seksi I Km 13-Samboja dan Seksi V Km 13-Sepinggan,” jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Senin (4/5/2020).
Beberapa proyek yang disebutkan Adrian harus selesai konstruksi pada tahun ini. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan pelayanan konstruksi serta pengelolaan jalan tol di seluruh Indonesia. Tujuannya, kata dia, untuk mendukung fungsi strategis sebagai penghubung antar wilayah dan penggerak ekonomi untuk mempercepat distribusi barang dan orang.
“Prinsipnya, tidak ada penghentian proyek. Meski kecepatan penyelesaian pekerjaan terpengaruh akibat Covid-19, namun kami terus melaksanakan pekerjaan di lapangan, dengan melaksanakan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan kantor anak perusahaan dan proyek jalan tol sesuai dengan protokol kesehatan," terang dia.
Bahkan di tengah pandemi CVID-19, Kementerian PUPR masih gencar melakukan penjajakan minat pasar atau market sounding terhadap enam proyek yang akan digarap melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, enam proyek tersebut memiliki nilai Rp80,5 triliun. Proses lelang proyek, kata dia, juga akan terus berjalan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan, meski di tengah wabah COVID-19.
"Kembali lagi kita melaksanakan market sounding untuk enam proyek. Terdapat beberapa proyek yang mestinya juga nilai-nilai ekonomi dan finansialnya baik," jelas dia melalui konferensi pers virtual, Kamis (30/4/2020). Keenam proyek yang ditawarkan oleh Kementerian PUPR itu terdiri dari lima proyek jalan tol dan satu jembatan.
Menurut menteri Keuangan periode 2013-2014 Mohammad Chatib Basri menilai masih banyak pos-pos anggaran yang masih bisa dipangkas lagi untuk direalokasikan pada penanganan pandemi Corona atau COVID-19.
Menurut Chatib, anggaran perjalanan dinas sebaiknya bisa dikurangi lagi sekaligus menunda proyek-proyek infrastruktur ke tahun 2021 untuk memfokuskan anggaran pada COVID-19.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri