tirto.id - Bagi seluruh umat muslim di dunia, Kabah merupakan kiblat dalam menunaikan ibadah wajib salat. Sehingga, di mana pun umat muslim berada, akan tetap menghadap ke satu tempat yang sama.
Diketahui pada tanggal-tanggal tertentu, posisi matahari saat tengah hari akan berada tepat di atas Kabah sebanyak dua kali dalam setahun.
Peristiwa alam ini akan membuat setiap bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus di mana saja, akan mengarah lurus ke Kabah. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk memverifikasi kembali arah kiblatnya.
Peristiwa tepatnya posisi matahari di atas Kabah ini kemudian juga disebut sebagai Kulminasi Agung. Penyebabnya tidak terlepas dari posisi Kabah yang terletak di antara 23°26’LU dan 23°26’LS.
Mudahnya, menurut ilmu astronomi, sumbu rotasi bumi memiliki kemiringan 66°34’ terhadap bidang edar bumi. Akibat kondisi tersebut, pergerakan semu tahunan terhadap khatulistiwa menjadi bervariasi. Variasi pergerakan semu tahunan ini kemudian disebut dengan deklinasi matahari.
Ketika deklinasi matahari bernilai sama atau tidak lagi ada pergerakan semu tahunan yang bervariasi, maka matahari akan berada tepat di atas kepala pengamat saat tengah hari, atau dalam kasus ini, akan tepat di atas Kabah.
Fenomena Kulminasi Agung dalam ilmu falak juga disebut sebagai Rashdul Qiblah yang memiliki makna untuk meluruskan kiblat.
Menurut perhitungan, matahari akan mencapai deklinasi pada 28 Mei 2022 pukul 03.12.58 Waktu Saudi atau pukul 07.12.58 WIB dan 15 Juli 2022 pukul 23.01.42 Waktu Saudi atau 16 Juli pukul 03.01.42 WIB.
Akan tetapi, karena matahari masih di bawah ufuk, terpilih tengah hari yang terdekat jatuh pada 28 Mei 2022 pukul 12.17.59 Waktu Saudi atau 16.17.59 WIB, 17.17.59 WITA, 18.17.59 WIT, dan 15 Juli 2022 pukul 12.26.42 Waktu Saudi atau 16.26.42 WIB, 17.26.42 WITA, 18.26.42 WIT.
Cara Cek Arah Kiblat
Berikut adalah metode cek arah kiblat yang dapat diterapkan bagi para setiap umat muslim.
1. Tentukan lokasi yang akan diketahui arah kiblatnya. Cari lokasi dengan permukaan yang rata dan terkena cahaya matahari langsung.
2. Sediakan benda lurus atau tegak tidak berongga. Pastikan benda dapat berdiri tegak lurus (90°) dari permukaan tanah. Benang dengan bandul juga dapat menjadi opsi lain yang dapat dimanfaatkan dengan menggantungkan keduanya.
3. Siapkan jam pengukuran yang telah disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.
4. Ketika waktu Kulminasi Agung tiba, amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut. Tandai ujung bayangan, kemudian Tarik garis lurus ke pusat bayangan. Garis lurus yang mengarah dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.
Akan tetapi, tidak seluruh masyarakat di wilayah Indonesia dapat memanfaatkan fenomena ini untuk verifikasi arah kiblat.
Provinsi Maluku mulai dari Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram bagian timur, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Kepulauan Kei, Kota Tual, Kabupaten Maluku Barat Daya (tidak termasuk Pulau Wetar) dan Kabupaten Kepulauan Aru, beserta Provinsi Papua dan Papua Barat tidak dapat mengecek kembali arah kiblat pada waktu yang sama dengan wilayah lain.
Meski demikian, kesembilan wilayah tersebut dapat melakukan percobaan meluruskan arah kiblat pada kondisi yang berbeda, yakni saat matahari justru berada di titik balik atau Nadir Kabah.
Secara umum, metode pengecekannya sama dengan Kulminasi Agung. Hanya saja titik penentuan arah kiblatnya dimulai dari pusat bayangan ke ujung bayangan benda tegak lurus.
Adapun waktu pelaksanaannya, melansir dari laman Edukasi Sains Antariksa, yakni jatuh pada 29 November pukul 00.09 Waktu Saudi atau 06.09 Waktu Indonesia Timur, serta 14 Januari pukul 00.30 Waktu Saudi atau 06.30 Waktu Indonesia Timur.
Jika saat puncak fenomena Kulminasi Agung, cuaca sedang tidak cerah, percobaan dapat dilakukan pada dua hari sebelum hingga dua hari setelah puncak fenomena. Sementara waktu percobaan dapat dilakukan dengan estimasi lima menit sebelum hingga lima menit setelah puncak fenomena.
Misalkan, jika puncak fenomena jatuh pada 15 Juli 2022 mendatang, dan cuaca sedang berawan. Maka percobaan dapat dilakukan pada 13 - 17 Juli 2022, antara pukul 16.21 – 16.31 WIB, 17.21 – 17.23 WITA, dan 18.21 – 18.31 WIT.
Penulis: Galih Ayu Palupi
Editor: Dipna Videlia Putsanra