tirto.id - Dua fenomena gerhana akan terjadi di bulan Oktober dan November 2022. BMKG mengumumkan, salah satu dari gerhana tersebut bisa diamati dari wilayah Indonesia.
Dilansir National Geographic, gerhana adalah suatu fenomena astronomi yang terjadi ketika benda langit bergerak ke dalam bayangan benda langit lainnya. Sebenarnya ada beberapa jenis gerhana, tetapi yang paling sering terjadi adalah gerhana bulan dan gerhana matahari.
Gerhana bulan terjadi saat posisi matahari, bumi, dan bulan berada di satu garis lurus. Akibatnya, bulan tidak mendapat cahaya matahari yang terhalang oleh bumi. Gerhana bulan terbagi menjadi tiga fase yaitu gerhana total, gerhana sebagian, dan gerhana penumbra.
Sementara itu, gerhana matahari adalah fenomena yang terjadi ketika posisi bulan tepat berada di antara bumi dan matahari. Akibatnya, cahaya matahari yang menuju bumi terhalang oleh bulan.
Perlu diperhatikan bahwa penampakan gerhana matahari sebaiknya tidak disaksikan langsung oleh manusia karena berisiko memicu kerusakan permanen pada mata. Pengamatan gerhana matahari sebaiknya menggunakan alat bantu. Banyak jenis alat bantu untuk melihat gerhana matahari yang bahkan bisa dibuat dengan mudah memakai bahan-bahan murah.
Khusus selama tahun 2022, terjadi 4 gerhana yaitu dua gerhana bulan dan dua gerhana matahari. Dua gerhana di antaranya telah muncul pada April dan Mei lalu.
Sementara itu, dua gerhana lainnya akan terjadi pada Oktober dan November mendatang. Di bulan Oktober 2022, bakal terjadi fenomena gerhana matahari sebagian. Lalu, di bulan November 2022, bakal muncul bulan total.
Jadwal Gerhana Matahari Sebagian Oktober 2022
Gerhana Matahari Sebagian akan bisa diamati dari bumi pada tanggal 25 Oktober 2022. Gerhana ini diperkirakan memasuki fase puncak pada pukul 18.00 WIB. Pada puncaknya, gerhana diprediksi terlihat 86 persen.
Peneliti memperhitungkan gerhana matahari sebagian ini akan berlangsung selama sekitar empat jam. Gerhana akan dimulai sejak 15.58 WIB hingga 20.02 WIB.
Fenomena ini merupakan gerhana ke-55 dari 73 gerhana dalam siklus Saros 124. Namun, Gerhana Matahari Sebagian tersebut tidak dapat dilihat di langit Indonesia.
Berdasar perhitungan Pusat Sains Antariksa LAPAN, gerhana matahari ini hanya bisa disaksikan di Eropa, Tunisia, Libya, Sudan, Aljazair, Ethiopia, Somalia, Mesir, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan, serta Rusia bagian Barat.
Jadwal Gerhana Bulan Total November 2022
Setelah terjadi bulan Mei lalu, Gerhana Bulan Total akan kembali bisa dilihat di wilayah Indonesia pada 8 Mei 2022. Fenomena ini merupakan gerhana ke-20 dari 72 gerhana yang termasuk dalam siklus Saros 136.
Dilansir laman resmi LAPAN, berbeda dengan gerhana bulan pada Mei lalu, Gerhana Bulan Total kali ini dapat disaksikan di lebih banyak tempat, termasuk Indonesia. Di antaranya adalah Benua Amerika, Islandia, Norwegia bagian Utara, Swedia bagian Utara, Finlandia, Rusia, Iran, Oman, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru dan Oseania.
Peneliti telah memperkirakan lama berlangsungnya gerhana bulan kali ini yakni selama sekitar 5 jam 54 menit. Gerhana bulan diawali dengan fase penumbral yang dimulai pada pukul 15.02 WIB dan berakhir pada 20.56 WIB. Sementara itu, fase gerhana total akan berlangsung selama 1 jam 25 menit sejak pukul 17.16 WIB hingga 18.41 WIB.
Waktu terbaik untuk mengamati gerhana ini adalah pada fase puncak gerhana. Sesuai data yang dirilis LAPAN, fase puncak Gerhana Bulan Total tersebut terjadi pada pukul 17.59 WIB hingga 18.41 WIB.
Fase puncak dari Gerhana Bulan Total ini dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia, kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.
Sebelum fase puncak, akan terjadi tahap gerhana sebagian yang dimulai pada pukul 16.09 WIB. Akan tetapi, tahap tersebut hanya bisa disaksikan di sejumlah daerah di Indonesia yaitu Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kei, dan Kepulauan Tanimbar. Fase gerhana sebagian juga akan terjadi setelah fase puncak, tepatnya berakhir pada pukul 19.49 WIB.
Penulis: Putri Raissa Zaravina
Editor: Addi M Idhom