Menuju konten utama

Jadwal Bola Tangan di Olimpiade 2020: Sejarah, Peraturan, Cara Main

Jadwal cabor bola tangan di Olimpiade Tokyo 2020 (2021) akan dihelat 24 Juli sampai 8 Agustus. Lalu bagaimana sejarah, peraturan, dan cara mainnya?

Jadwal Bola Tangan di Olimpiade 2020: Sejarah, Peraturan, Cara Main
Pemain bola tangan putri Korea Selatan Yura Jung (25), disaksikan pemain Korea Utara Chun Il Choe (7), berusaha mencetak gol ke gawang Korea Utara yang dijaga Hong Sim Mun (16) di babak penyisihan group A bola tangan Asian Games 2018, di GOR POPKI, Cibubur, Jakarta, Selasa (14/8/2018). INASGOC/Ridhwan Siregar

tirto.id - Jadwal cabang olahraga (cabor) bola tangan atau handball di Olimpiade Tokyo akan dihelat 24 Juli sampai 8 Agustus 2021 di Yoyogi National Stadium, Jepang. Bola tangan dibagi dalam 2 kategori putra dan putri, masing-masing kategori diikuti oleh 12 tim yang lolos kualifikasi. Lalu bagaimana sejarah bola tangan, aturan, dan cara mainnya?

Olahraga bola tangan awalnya berkembang di Denmark, Jerman, dan Swedia pada akhir abad 19. Sejatinya olahraga ini mirip dengan futsal, namun bola dimainkan menggunakan tangan untuk mengoper atau mencetak gol. Bola tangan masuk sebagai cabor Olimpiade sejak edisi 1936 di Berlin.

Ketika pertama kali dipertandingkan di Olimpiade, bola tangan masuk dalam kategori olahraga outdoor, dan hanya diikuti oleh tim putra saja. Namun demikian ketika kedua kalinya tampil pada Olimpiade Munchen 1972, bola tangan dimainkan di lapangan indoor.

Jerman merupakan negara pertama yang sukses menyabet medali emas bola tangan Olimpiade. Namun mereka gagal mempertahankan manakala Yugoslavia sukses menjadi yang terbaik dalam Olimpiade Munchen.

Bola tangan sektor putri pertama kali masuk sebagai cabor Olimpiade pada edisi 1976 di Montreal, Kanada. Ketika itu tim putri Uni Soviet sukses menjadi juara, usai menumbangkan Jerman Timur di partai final.

Namun demikian sampai saat ini Perancis tercatat sebagai negara tersukses dalam cabor bola tangan putra, dengan koleksi 2 emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Sementara Denmark terbaik di sektor putri, dengan raihan 3 medali emas.

Sampai saat ini juara bola tangan Olimpiade selalu didominasi oleh negara-negara Eropa. Sementara Korea Selatan menjadi satu-satunya negara non-Eropa yang pernah membawa pulang medali dari cabor ini. Tim putra Korsel merebut 1 medali perak saat Olimpiade Seoul 1988. Sementara tim putri sudah mengoleksi 2 emas, 3 perak, dan 1 perunggu.

Aturan dan Cara Main Bola Tangan

Berdasarkan Rules of The Game yang dirilis Federasi Bola Tangan Internasional (IHF), bola tangan merupakan olahraga yang dimainkan di lapangan berbentuk persegi panjang berukuran 40x20 meter. Sebagaimana futsal, terdapat gawang di sisi belakang lapangan dengan ukuran 3x2 meter.

Bola tangan dimainkan oleh dua tim, dengan masing-masing 7 pemain tiap tim. Permainan ini terdiri dari 2 babak dengan durasi 30 menit per babak. Jika menggunakan sistem knock-out dan duel berakhir dengan imbang, maka pertandingan dilanjutkan perpanjangan waktu. Apabila skor masih bertahan imbang, maka pemenang ditentukan lewat adu pinalti.

Permainan bola tangan dilakukan menggunakan tangan untuk mengoper bola dan mencetak skor. Pemain hanya boleh menahan bola maksimal 3 detik dan harus segera melangkah dengan ketentuan maksimal tiga langkah sembari membawa bola.

Apabila sudah 3 langkah dan pemain masih ingin membawa bola, pemain harus memantulkan bola terlebih dahulu ke lapangan, lalu aturannya kembali seperti awal. Adapun untuk penjaga gawang, aturan menahan bola maksimal 3 detik tidak berlaku di area gawang, tetapi berlaku saat kiper ikut menyerang.

Dalam permainan bola tangan, wasit memiliki kewenangan untuk menunjukkan sinyal forewarning jika ada tim yang bermain pasif. Apabila tim tetap bermain pasif, maka tim tersebut hanya memiliki jatah maksimal 6 umpan dan harus menembak setelahnya.

Masing-masing pemain dalam olahraga bola tangan memiliki posisi dan peran yang berbeda di lapangan. Ada pemain yang berperan sebagai bek tengah, pemain sayap dan kiper, semuanya boleh ikut andil dalam proses bertahan maupun menyerang.

Baca juga artikel terkait OLIMPIADE 2020 atau tulisan lainnya dari Rofi Ali Majid

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Rofi Ali Majid
Penulis: Rofi Ali Majid
Editor: Oryza Aditama