tirto.id - Aliran listrik padam secara massal di kawasan Jabodetabek, Banten serta sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah, pada hari ini.
Atas kejadian itu, PT PLN (Persero) berjanji akan memberikan kompensasi bagi pemilik industri atau usaha-usaha lainnya yang terganggu dan dirugikan akibat matinya listrik di Banten, Jabodetabek dan Jawa Barat.
Direktur pengadaan strategi 2 PLN, Djoko R Abumanan, mengatakan hal tersebut diatur dalam peraturan yang ada di kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah mengatur besaran pengurangan tagihan Iistrik TMP (Tingkat Mutu Pelayanan) atau kompensasi kepada konsumen yang dirugikan saat terjadi pemadaman listrik.
"TMP nanti kita hitung memang ada Permen nya bahwa kewajiban PLN apabila nanti dihitung TMP-nya lebih dari standar yang ada kita akan berikan kompensasinya. Karena itu memang diatur dalam aturan pemerintah," ujar dia di kantor P2B PLN Gandul, Cinere, Depok, Minggu (4/9/2019).
Hal tersebut, kata Djoko, nantinya juga bakal dihitung sebagai potential loss PLN yang diperkirakan mencapai Rp90 miliar.
"Ya Rp90 miliar minimal lost, rugi. Belum didendain tadi ada kompensasi," ujar dia.
Penyebab dan Kronologi Listrik Padam di Jabodetabek
Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani memaparkan bahwa pemadaman listrik mulai pukul 11.45 WIB itu terjadi karena gangguan pada transmisi Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang.
"Pada pukul 11.45 detik 27, pada saluran udara Ungaran-Pemalang terjadi gangguan pada sirkuit 1, kemudian disusul gangguan sirkuit kedua," ujar Peni pada kesempatan yang sama.
Akibatnya, pada pukul 11.48 detik ke 11, gangguan tersebut menyebabkan jaringan SUTP Depok-Tasik mengalami gangguan.
"Inilah merupakan awal dari terjadinya pemadaman di sistem Jawa barat Banten dan DKI Jakarta," kata dia.
Pada saat pukul 11.45 detik ke 27 itu, mulanya aliran listrik di Jawa Tengah masih terpantau normal, kecuali Brebes.
Di sisi lain, pada pukul 11.48 terjadi mati listrik pada jaringan di Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten yang terdampak oleh terhentinya aliran setrum dari sejumlah gardu induk.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom