Menuju konten utama

Israel Tegaskan Keinginannya Keluar dari UNESCO

Keinginan Israel mundur dari UNESCO telah disampaikan ke Audrey Azoulay.

Israel Tegaskan Keinginannya Keluar dari UNESCO
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini berbicara kepada media di Dewan Uni Eropa di Brussels, Belgia, Senin (11/12/2017). ANTARA FOTO/REUTERS/Francois Lenoir.

tirto.id - Israel telah memberi tahu secara resmi badan PBB, UNESCO bahwa mereka akan mundur dari organisasi itu. Hal itu diungkapkan dua bulan setelah Israel mengumumkan akan mengikuti jejak Amerika Serikat.

Ketua UNESCO Audrey Azoulay mengaku bahwa dirinya telah diberi tahu secara resmi mengenai rencana mundurnya Israel pada 31 Desember 2018 mendatang.

"Saya sangat menyesali hal ini, karena keyakinan saya bahwa di dalam UNESCO dan tidak di luarnya, berbagai negara dapat berusaha mengatasi perbedaan di bidang kompetensi organisasi," kata Audrey.

Pengumuman mundurnya Amerika Serikat dari UNESCO pada 12 Oktober menegaskan sikap Washington yang semakin jauh dari institusi multilateral di bawah Presiden Donald Trump.

Mundurnya AS tak lepas dari tuduhan mereka terhadap UNESCO dengan menyebutkan sikap lembaga itu "bias terhadap anti-Israel".

Baca: Israel Berencana Ikuti Langkah AS Keluar dari UNESCO

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang berisi sambutan baik atas langkah yang diambil oleh Amerika Serikat. Ia juga mengeluarkan sebuah sentimen yang menuduh UNESCO menjadi "teater absurd."

"Ini adalah keputusan berani dan bermoral, karena UNESCO telah menjadi teater yang tidak masuk akal. Alih-alih melestarikan sejarah, mereka mendistorsinya,” kata Benjamin Netanyahu.

Ketegangan itu dipicu sejak UNESCO secara kontroversial mengakui Palestina sebagai negara anggota pada 2011.

Langkah itu ditentang oleh AS dan Israel. Mereka berpendapat bahwa pengakuan negara Palestina harus menunggu kesepakatan damai Timur Tengah yang tengah dinegosiasikan.

Alhasil, AS pun memotong dana untuk UNESCO terkait keputusan tersebut, yang sekitar seperlima dari anggaran badan PBB itu.

Baca juga artikel terkait YERUSALEM

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto