Menuju konten utama

Israel Berencana Ikuti Langkah AS Keluar dari UNESCO

Setelah pengumuman pengunduran diri yang dikeluarkan oleh pemerintahan Trump, selang beberapa jam kemudian Israel turut berencana untuk keluar dari UNESCO.

Israel Berencana Ikuti Langkah AS Keluar dari UNESCO
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. FOTO/REUTERS

tirto.id - Amerika Serikat telah memutuskan mengundurkan diri dari keanggotaan badan warisan dunia UNESCO pada Kamis (12/10/2017) sebab menurutnya organisasi tersebut memperlihatkan “bias anti-Israel”.

Setelah pengumuman pengunduran diri yang dikeluarkan oleh pemerintahan Trump, selang beberapa jam kemudian Israel turut berencana untuk keluar dari lembaga budaya dan pendidikan itu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang berisi sambutan baik atas langkah yang diambil oleh Amerika Serikat.

"Ini adalah keputusan berani dan bermoral, karena UNESCO telah menjadi teater yang tidak masuk akal. Alih-alih melestarikan sejarah, mereka mendistorsinya,” kata Benjamin Netanyahu, Jumat (13/10/2017) sebagaimana dikutip dari Antara.

Organisasi yang dikenal akan warisan dunia dari situs budaya maupun alam itu sempat mengundang kemarahan Israel serta administrasi Trump atas serangkaian keputusan.

UNESCO pernah mengumumkan kota Hebron, sebagai situs Warisan Dunia Palestina dalam bahaya. Keputusan ini dikritik tajam oleh Israel dan sekutu-sekutunya. Dan pada 2015, UNESCO mengadopsi sebuah resolusi yang mengkritik Israel karena menyalahgunakan tempat-tempat warisan di Yerusalem dan mengecam "agresi Israel dan tindakan ilegal terhadap kebebasan beribadah."

“Penyesalan mendalam” diungkapkan oleh Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova atas keputusan yang diambil oleh Amerika Serikat. “Ini bukan hanya tentang Warisan Dunia,” ungkapnya, menggambarkan penarikan tersebut sebagai “kerugian bagi organisasi dan AS.”

"Pada saat konflik terus memecah-belah masyarakat di seluruh dunia, sangat disesalkan Amerika Serikat menarik diri dari badan PBB yang mempromosikan pendidikan untuk perdamaian dan melindungi budaya yang diserang. Ini adalah kerugian bagi keluarga PBB. Ini adalah kerugian multilateral," tambahnya.

Departemen Luar Negeri AS menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan berusaha untuk "tetap terlibat sebagai negara pengamat non-anggota untuk menyumbangkan pandangan, perspektif, dan keahlian AS."

Pengunduran diri tersebut mulai berlaku pada 31 Desember 2018 mendatang.

Sebelumnya pada tahun 2011 Amerika Serikat sempat melakukan protes terhadap pengakuan Palestina sebagai anggota dengan cara membatalkan kontribusi anggarannya kepada UNESCO.

Pemerintah juga menyebutkan tunggakan yang meningkat di organisasi tersebut sebagai alasan penarikan diri AS.

"Kami mendapat tunggakan sebesar 550 juta dolar AS bahkan lebih. Jadi pertanyaannya adalah, apakah kami ingin membayar uang itu?" Heather Nauert, juru bicara Departemen Luar Negeri, mengatakan pada sebuah konferensi pers.

Dia menambahkan, "Dengan bias anti-Israel yang telah lama terdokumentasikan di UNESCO, ini perlu diakhiri."

Duta Besar Israel Danny Danon mengatakan pengunduran diri yang dilakukan AS merupakan bukti bahwa “resolusi yang tidak masuk akal dan memalukan terhadap Israel memiliki konsekuensi.”

“Hari ini adalah hari baru di PBB di mana ada harga yang harus dibayarkan karena diskriminasi terhadap Israel,” katanya menegaskan.

Negara-negara anggota UNESCO menyesalkan keputusan pengunduran diri yang diambil oleh AS dan menyatakan tindakan tersebut dapat membahayakan organisasi yang sedang berjuang secara finansial.

Duta Besar Perancis untuk PBB, Francois Delattre, mengungkapkan cita-cita UNESCO adalah "bagian dari DNA Amerika" dan bahwa "kita membutuhkan Amerika yang tetap berkomitmen pada urusan dunia."

Berdasarkan laporan dalam Kebijakan Luar Negeri, keputusan AS tersebut juga didorong oleh adanya keinginan untuk memangkas anggaran.

Kebijakan Luar Negeri melaporkan, keputusan untuk menarik diri telah dilakukan beberapa pekan yang lalu selama sidang majelis umum PBB di New York, dan diambil alih kepala pejabat yang berpendapat AS harus menunggu sampai proses pemilihan UNESCO selesai.

AS sebelumnya pernah mengundurkan diri dari UNESCO di bawah Ronald Reagan, dan bergabung kembali di bawah pemerintahan George Bush.

Baca juga:AS Keluar dari UNESCO karena Alasan Bias Anti-Israel

Baca juga artikel terkait UNESCO atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari