Menuju konten utama

ISIS Lakukan Taktik Bunuh Diri Jelang Kejatuhannya di Mosul

Para anggota ISIS yang tersisa berbaur dengan pengungsi dan berpura-pura mati. Begitu pasukan Irak mendekat, mereka meledakkan rompi bom bunuh dirinya.

ISIS Lakukan Taktik Bunuh Diri Jelang Kejatuhannya di Mosul
Anggota Divisi Tanggap Darurat berkelompok saat bertempur dengan militan Negara Islam di Kota Tua Mosul, Irak, Selasa (4/7). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

tirto.id - Menjelang kembalinya Mosul ke tangan Irak, ISIS masih mengerahkan perlawanan putus asa dengan taktik membaur dengan pengungsi. Hal ini diungkapkan seorang pembesar militer AS dalam operasi merebut Mosul dari ISIS, Brigjen Robert Sofge.

Dituturkan Sofge, para anggota ISIS mencukur janggut mereka dan ganti baju, sementara yang lainnya berpura-pura mati. Namun begitu pasukan Irak mendekat, mereka langsung meledakkan rompi bom bunuh dirinya.

Para wanita mereka pun meledakkan diri di tengah kerumuman pengungsi, sambung sang jenderal.

"Mereka sebanyak mungkin menciptakan kerusakan sebisa mereka selama hari-hari terakhirnya," kata Sofge seperti dikutip AFP.

Pasukan khusus Irak, Dinas Kontra Terorisem (CTS), yang menjadi ujung tombak operasi ke Mosul, mengungkapkan bahwa para militan hanya bisa bertahan di area sepanjang 100-150 meter dan lebar 300 meter.

"Akhir pertempuran sudah dekat, saya bisa bilang dua hari lagi," kata komandan CTS Abdel Ghani al-Assadi seperti dikutip Antara.

Perang merebut Mosul mulai dilancarkan pada 17 Oktober 2016. Pertempuran berubah menyulitkan ketika pasukan Irak memasuki daerah-daerah sempit dan padat penduduk di sektor Kota Tua.

Di sini, ISIS menyebar ranjau dan bom. "Musuh menyebarkan IED (bom mobil) di segala penjuru, di segala sudut," kata Sofge.

Kemenangan terakhir di Mosul akan menandai tonggak heroistis dari pasukan keamanan Irak yang sempat ambruk ketika ISIS merajalela di Irak pada 2014.

Pasukan Irak kini di ambang menggelar pesta perayaan kemenangan dalam merebut Mosul.

Kekalahan di Mosul menjadi pukulan terbesar ISIS setelah tiga tahun menduduki kota di Irak utara tersebut. Di kota ini pula, ISIS memproklamasikan khilafahnya yang membentang dari Suriah ke Irak.

Irak melancarkan ofensif merebut Mosul sejak Oktober tahun lalu. Sejak itu ISIS terkurung setelah pasukan Irak menjepit mereka dari berbagai arah.

Didukung bombardemen dari udara oleh pasukan koalisi pimpinan AS, ofensif ini telah meluluhlantakkan kota itu dan sekaligus memaksa puluhan ribu orang mengungsi.

Kelompok inti garis keras ISIS terus melawan ofensif ini, namun akhirnya tak bisa menghentikan operasi militer Irak di Mosul itu.

"Pengumuman (keberhasilan perang di Mosul) segera disampaikan," kata Brigjen Robert Sofge kepada AFP. "Saya tak ingin berspekulasi apakah itu hari ini atau besok, tapi saya kira itu akan segera disampaikan."

Para militan ISIS yang bertahan di Mosul berjuang sampai mati di sebuah bagian kecil yang hanya dua blok di bagian Kota Tua Mosul di tepi Sungai Tigris. Sisanya putus asa, kata Sofge.

Baca juga artikel terkait ISIS atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari