tirto.id - Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga kini masih sepi investor asing. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai kondisi tersebut karena para investor khawatir IKN bukan proyek berkelanjutan, khususnya menjelang pemilihan umum 2024.
"Bisa dicek investor yang masuk ke IKN juga sepi karena tingkat risiko nya tinggi sekali secara keberlanjutan proyek. Siklus pemilu 5 tahun kemarin di 2019 dan 2024 juga sangat berbeda karena ini tahun terakhir Jokowi, jadi banyak yang menebak siapa penerusnya," kata Bhima kepada Tirto, Jumat (24/11/2024).
Bhima menuturkan ketidakpastian bagi investor juga berkaitan dengan skenario 1-2 putaran pemilu. Tidak hanya itu, dia juga menjelaskan pemerintahan yang baru juga dinilai akan mempengaruhi sentimen para investor.
"Pemilihan kabinet pemerintahan yang baru juga signifikan mempengaruhi sentimen investor. Siapa Menkeu nya, siapa menko ekonomi dan menko marves yang baru sangat ditunggu oleh calon investor," ujar Bhima.
Tidak hanya di proyek IKN, dia juga menuturkan para investor juga bakal berhati-hati untuk berinvestasi di Tanah Air. Khususnya di bidang energi.
"Bagi investor langsung atau PMA mereka justru agak terganggu ya dengan banyaknya drama mulai dari drama di MK, ketua KPK jadi tersangka, dan indikasi kecurangan pemilu," ungkapnya.
"Akibatnya mereka akan menunda realisasi investasi, terutama investasi yang berkaitan dengan perizinan seperti tambang, migas dan perkebunan skala besar. Khawatir ada dampak stabilitas politik ke rencana bisnis," tambah Bhima.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Intan Umbari Prihatin