tirto.id - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang memprediksi pertumbuhan sektor industri pengolahan non migas bakal tersungkur di zona negatif. Kontraksi ini menurut Agus tak terhindarkan meski tren pertumbuhan industri pengolahan sudah mulai menunjukan perbaikan pada kuartal 3 (Q3) dan kuartal 4 (Q4) 2020.
“Walau dalam dua kuartal terakhir mengalami perubahan, pertumbuhan [pengolahan non migas] tetap akan terkontraksi 2,22 persen,” ucap Agus dalam “Konferensi Pers Akhir Tahun 2020” di Kemenperin, Senin (28/12/2020).
Agus menjelaskan proyeksi pertumbuhan tahun 2020 ini bakal turun drastis dari capaian 2018 dan 2019 lalu. Sebagai perbandingan dua tahun ke belakang, pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas masih sanggup mencapai 4,77 persen dan 4,34 persen.
Menurut data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenperin, hanya ada 5 industri yang masih bakal tumbuh pada 2020 yaitu industri makanan (3,06 persen); kertas dan barang dari kertas (1,72 persen); bahan kimia dan barang dari bahan kimia (5,2 persen); farmasi produk obat kimia dan obat tradisional (7,5 persen); logam dasar (5,57 persen); jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan (8,36 persen).
Di luar lima industri ini, Kemenperin memprediksi seluruhnya bakal mengalami kontraksi pertumbuhan. Kontraksi terdalam akan dialami oleh industri alat angkutan lainnya dengan kontraksi 22,35 persen dan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi dengan kontraksi 19,69 persen.
Meski turun pada 2020, Agus masih yakin pada 2021 nanti, industri pengolahan non migas masih bakal tumbuh positif 3,95 persen di 2021. Menurutnya pemulihan ini bisa terjadi dengan asumsi aktivitas ekonomi sudah dapat kembali berjalan dan pandemi COVID-19 dapat dikendalikan terlebih dengan adanya vaksin.
Pertumbuhan tertinggi pada 2021 nanti diprediksi bakal dicapai oleh industri kulit, barang kulit dan alas kaki dengan positif 8,2 persen. Lalu pertumbuhan industri kendaraan bermotor, trailer dan semi diperkirakan bakal tumbuh positif 7,72 persen.
“Pada 2021 kami proyeksikan semua sektor mampu tumbuh positif,” ucap Agus.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto