Menuju konten utama

Industri Manufaktur RI Ditargetkan Jadi Nomor 4 Terbesar di Asia

Berdasarkan capaian nilai tambah manufaktur Indonesia yang terus menanjak dan kini menempati posisi ke-5 di Asia.

Industri Manufaktur RI Ditargetkan Jadi Nomor 4 Terbesar di Asia
Pekerja mengemas mesin pengolah makanan otomatis untuk selanjutnya di ekspor ke Australia, Myanmar dan Malaysia di sebuah industri manufaktur sub sektor mesin di Purwantoro, Malang, Jawa Timur, Selasa (23/6/2020). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.

tirto.id - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menargetkan Indonesia mampu menduduki peringkat ke-4 sebagai negara dengan industri manufaktur terbesar di Asia dalam 5-10 tahun mendatang. Optimisme ini disampaikan berdasarkan capaian nilai tambah manufaktur Indonesia yang terus menanjak dan kini menempati posisi ke-5 di Asia.

"Saya yakin, dalam 5-10 tahun ke depan, Indonesia bisa menggeser salah satu negara di atas kita dan menjadi nomor 4 terbesar di Asia," katanya saat memberikan sambutan pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di ICE BSD, Kamis (24/7/2025).

Berdasarkan data Bank Dunia, nilai tambah industri manufaktur Indonesia (Manufacturing Value Added/MVA) pada 2023 mencapai 255,96 miliar, melampaui rata-rata global yang hanya 78,73 miliar dolar AS.

Angka ini sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah dan menempatkan Indonesia di peringkat ke-12 dunia serta ke-5 di Asia, di bawah Tiongkok, Jepang, India, dan Korea Selatan.

"Indonesia nomor 1 di ASEAN, ranking keduanya Thailand, itu hanya mencetak setengahnya dari apa yang dicetak oleh Indonesia. Jadi pencatatan nilai tambah di Indonesia itu dua kali lipat dari pencatatan nilai tambah yang ada di Thailand,” ujarnya.

Menurutnya, sektor manufaktur masih menjadi tulang punggung ekspor nasional. Sepanjang 2024, ekspor produk manufaktur menyumbang 74,25 persen total ekspor Indonesia dengan nilai 196,5 miliar dolar AS, tumbuh 5,11 persen dari tahun sebelumnya.

Sedangkan, di kuartal pertama 2025, ekspor manufaktur sudah mencapai hampir 60 miliar dolar AS atau sekitar 80 persen dari total ekspor nasional, dengan surplus perdagangan 10,4 miliar dolar AS.

“Kontribusi kuat sektor manufaktur ini turut, masih statistik, mendominasi surplus perdagangan Indonesia secara nasional,” tuturnya.

Di sisi lain, Agus juga mengungkapkan bahwa sejumlah produsen otomotif global telah berkomitmen memperluas ekspor dari Indonesia.

“Dan mereka sudah memberikan komitmen kepada saya sebagai Menteri bahwa mereka akan memperluas pasar ekspornya dari Indonesia,” tukasnya.

Baca juga artikel terkait INDUSTRI MANUFAKTUR atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra