tirto.id - Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengatakan pihak imigrasi Bandara Internasional Ngurah Rai memberikan perpanjangan exit pass bagi wisatawan asing yang izin tinggalnya sudah berakhir tapi tidak bisa kembali ke negaranya akibat dampak erupsi Gunung Agung.
"Menteri Pariwisata sudah berkoordinasi dengan Kementerian Hukum dan HAM akan diberikan exit pass bagi wisatawan asing. Kita harapkan erupsi Gunung Agung tidak terlalu berdampak pada penurunan investasi pariwisata," kata Menko Puan usai memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan di Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan setiap hari sebanyak 15 ribu wisatawan asing tiba di Bali sehingga diperkirakan jika mereka menetap tiga atau empat hari ada sekitar 60 ribu orang wisman.
"Karena angka bergerak terus kurang lebih 215 orang yang membutuhkan exit pass yang berlaku seminggu, kalau ingin lebih kita perpanjang sebulan," kata Arief Yahya.
Bandara Ngurah Rai ditutup sejak Senin (27/11/2017) karena karena ruang udara di wilayah bandara masih tertutup abu vulkanik Gunung Agung.
Namun, bandara sudah mulai beroperasi kembali pada Rabu (29/11/2017) pukul 15.00 WITA karena abu vulkanis Gunung Agung di Kabupaten Karangasem menjauhi kawasan udara bandara.
"Abu gunung mengarah ke Lombok mengikuti arah angin," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Herson di Denpasar, Rabu (29/11/2017).
Pada penutupan operasional penerbangan pada Senin (27/11/2017) hingga Selasa pagi, sebanyak 445 jadwal penerbangan domestik dan internasional dibatalkan.
Meski kegiatan operasional bandara berhenti, pelayanan terhadap penumpang yang gagal berangkat tetap dilakukan.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra