tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menemukan adanya kenaikan kredit bermaslah di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) selama pandemi corona melanda Indonesia.
BUMN yang tergabung dalam Himbara yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk.
"Kami lagi petakan siapa saja [BUMN] yang kena dampak. Ada peningkatan NPL (non performing loan) pada Himbara," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jumat (3/4/2020).
Kenaikan kredit bermasalah yang dihadapi bank-bank BUMN itu, kata Erick, banyak terjadi pada sektor UMKM yang. Artinya, perekonomian masyarakat kecil begitu terdampak pandemi corona.
"Terutama [NPL] terjadi pada UMKM," terang dia.
Selain meningkatnya NPL sektor UMK, Himbara juga menghadapi masalah pembiayaan infrastruktur BUMN Karya.
Sebab, ketika proyek berhenti, perusahaan pelat merah yang ditugasi membangun infrastruktur tak bisa membayar kewajibannya ke Himbara dengan tepat waktu.
"Mereka kan proyeknya jangka panjang dibiayai Himbara jangka pendek," ucap Erick.
Untuk itu, kata Erick, kementeriannya telah berkonsultasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar utang-utang BUMN Karya kepada Himbara bisa direstrukturiasai dengan tenor yang lebih panjang.
"Kami sudah diskusikan dengan Kemenkeu supaya BUMN karya ini dipindahkan utangnnya dari Himbara ke struktur jangka panjang, ini sudah dibicarakan dengan Kemenkeu dan Kemenkeu menyambut supaya infrastrutur bisa berjalan dengan baik," pungkasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana