Menuju konten utama

Hujan Deras & Angin Kencang Picu Longsor di Sukabumi

BPBD Sukabumi masih mendata kerusakan dan jumlah korban jiwa maupun luka akibat longsor.

Hujan Deras & Angin Kencang Picu Longsor di Sukabumi
Material longsoran tebing tanah yang menutup jalan nasional yang merupakan akses jalan utama penghubung Sukabumi dengan Palabuhanratu tepatnya di Jalan Raya Bojonggaling, Kampung Bojonggaling, Desa/Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jabar, pada Rabu (4/12/2024). ANTARA/Aditya A Rohman

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat memicu terjadinya bencana tanah longsor di empat lokasi pada Rabu (4/12/2024).

"Bencana tanah longsor tersebut terjadi di tiga kecamatan. Hingga kini tim penanggulangan BPBD Kota Sukabumi masih melakukan asesmen di lokasi kejadian," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Sukabumi, Rabu (4/12/2024) dilansir dari Antara.

Adapun bencana tanah longsor tersebut terjadi Kampung Baru, RT 02/09, Kelurahan Cikondang dan RT 07/04, Kelurahan/Kecamatan Citamiang. Kemudian, longsor terjadi di RT 03/08 Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole dan di Kampung Tegallega Kidul, RT 03/17, Kelurahan/Kecamatan Lembursitu.

Untuk bencana tanah longsor yang terjadi RT 03, Kelurahan Subangjaya merupakan yang kedua kalinya, kejadian pertama terjadi pada 5 November 2024 yang dikarenakan kondisi tanah sudah labil. Sementara, longsor dapuran bambu yang terjadi di Kampung Tegallega Kidul mengakibatkan saluran air tertutup.

Hingga saat ini tim penanggulangan bencana masih berada di lokasi untuk melakukan pendataan dan mengevakuasi material longsoran yang menutup akses jalan warga. Kemudian, untuk dampak kerusakan masih dalam pendataan, namun dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka.

"Longsor ini dipicu oleh hujan deras yang turun hampir sepanjang hari sejak awal Desember sehingga kondisi tanah menjadi labil dan tidak mampu menahan beban yang ada di atasnya," tambahnya.

Novian mengatakan cuaca ekstrem tidak hanya memicu terjadinya bencana tanah longsor, juga mengakibatkan satu rumah di Kampung Cikundulhilir, RT 01/04, Kelurahan Cikundul, Kecamatan Lembursitu bagian atapnya ambruk yang diduga tidak kuat menahan derasnya hujan.

Di sisi lain, ia mengimbau kepada warga untuk selalu waspada karena hujan deras disertai angin kencang atau cuaca ekstrem masih berpotensi melanda wilayah Kota Sukabumi dalam beberapa hari ke depan sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Hujan deras juga berpotensi memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, pergerakan tanah dan angin kencang atau puting beliung. Untuk meminimalkan dampak dari bencana, pihaknya sudah menyiagakan puluhan personel penanggulangan bencana dan berkoordinasi dengan instansi lainnya baik dari unsur TNI, Polri, Pemkot Sukabumi, lembaga kemanusiaan maupun komunitas lainnya.

Baca juga artikel terkait BENCANA LONGSOR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto