Menuju konten utama
Periksa Fakta

Hoaks Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan untuk Obat Diabetes

Foto yang digunakan adalah potret Syed Saddiq bin Syed Abdul Rahman, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia.

Hoaks Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan untuk Obat Diabetes
Header Periksa Fakta Nobel Kedokteran. tirto.id/Fuad

tirto.id - Sebuah unggahan di Facebook tentang prestasi mahasiswa Indonesia menarik perhatian masyarakat. Sebuah akun bernama "Animar3D" mengunggah foto pada awal Februari 2023 yang diklaim menunjukkan mahasiswa Indonesia yang mendapat penghargaan berkat obat diabetes yang ditemukannya.

"Mahasiswa jenius asal Indonesia ini menerima penghargaan kedokteran nasional tertinggi atas penemuan obat untuk mengobati DIABETES," bunyi pesan yang menyertai unggahan foto.

Foto tersebut juga terhubung dengan sebuah situs, dilengkapi dengan logo media CNN Indonesia, serta keterangan "Breaking News". Bentuk unggahan mengindikasikan kalau ini adalah tautan berita.

Foto Periksa Fakta Nobel Kedokteran

Foto Periksa Fakta Nobel Kedokteran. foto/hotline perikda fakta tirto

Sampai dengan Kamis (23/2/2023), unggahan ini telah mendapat 53 ribu tanda suka, lebih dari 3.100 komentar dan dibagikan ulang sebanyak 1.900 kali.

Lalu benarkah ada mahasiswa Indonesia yang menerima penghargaan kedokteran atas penemuan untuk obat diabetes?

Pemeriksaan Fakta

Penelusuran dilakukan dengan masuk ke tautan yang menyertai unggahan. Namun, bukannya mengarahkan ke situs berita, tautan ini mengarahkan ke situs sebuah rumah makan di wilayah Jakarta Selatan.

Lalu, pemeriksaan dilakukan terhadap foto yang digunakan. Memanfaatkan perangkat reverse search image dari Yandex, didapatkan informasi kalau pemuda yang ada di dalam gambar adalah Syed Saddiq bin Syed Abdul Rahman, politisi asal Malaysia yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia.

Hasil pencarian teratas Yandex, mengarahkan ke situs malaysiakini.com.Di dalamnya terdapat foto dengan latar serupa dengan dengan artikel tertanggal 22 Oktober 2019 lalu, saat Syed Saddiq masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga telah mengkategorikan berita ini sebagai disinformasi. Foto yang digunakan diambil oleh Firdaus Latif untuk Malay Mail. Berdasarkan keterangan, foto ini diambil saat Syed Saddiq mengikuti konferensi pers di Parlemen Kuala Lumpur pada 22 Oktober 2019, serupa dengan hasil pencarian dari Yandex.

Dibandingkan dengan foto aslinya, keterangan logo CNN Indonesia di kanan atas, keterangan "Breaking News" dan narasi di bagian bawah foto adalah hasil manipulasi penambahan yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan Syed Saddiq ataupun dengan Indonesia.

Sementara itu, penghargaan tertinggi kedokteran atau lebih dikenal sebagai Nobel Fisiologi atau Kedokteran adalah penghargaan tahunan yang diberikan oleh Majelis Nobel di Institut Karolinska, Swedia.

Berdasar informasi dari situs resmi Nobel, untuk tahun 2022, penghargaan di bidang Fisiologi atau Kedokteran jatuh pada Svante Pääbo, seorang ahli paleogenetik dari Swedia, dengan keberhasilannya mengurut genom manusia purba yang memberi pemahaman lebih mendalam tentang evolusi manusia.

Penganugerahan pertama Nobel Fisiologi atau Kedokteran dilaksanakan pada tahun 1901. Total sudah ada 113 penghargaan yang diberikan. Namun, belum ada orang Indonesia yang pernah meraih penghargaan ini.

Kesimpulan

Berdasar penelusuran fakta, informasi mengenai mahasiswa Indonesia yang meraih Nobel Kedokteran untuk Obat Diabetes bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Foto yang digunakan dalam unggahan Facebook adalah potret politisi Malaysia Syed Saddiq bin Syed Abdul Rahman pada 2019 lalu. Foto tersebut juga dimanipulasi dan ditambahkan keterangan teks yang di luar konteks. Sementara tautan dalam unggahan tersebut malah mengarahkan ke situs sebuah rumah makan yang tidak ada korelasinya.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty