tirto.id - Keberadaan Warga Negara Indonesia (WNI) di Kamboja menyita perhatian publik akhir-akhir ini. Sebabnya, KBRI Phnom Penh mengumumkan telah menangani 1.301 kasus WNI bermasalah di Kamboja selama Januari-Maret 2025. Angka ini mengalami kenaikan 174 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Dubes RI untuk Kerajaan Kamboja, Santo Darmosumarto, berujar bahwa jika dirata-rata, pihaknya telah menangani sekitar 20-25 kasus setiap hari kerja. Di antara kasus-kasus yang ditangani KBRI Phnom Penh, juga termasuk 28 kasus kematian WNI. Angka ini naik 75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Di tengah maraknya kasus yang menimpa WNI di Negeri Angkor Wat tersebut, beredar narasi di media sosial yang menyebut bahwa ada WNI yang mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 13 sebuah gedung di Kamboja. Narasi yang sama mengeklaim peristiwa ini berkaitan dengan kasus perdagangan ginjal yang terjadi di negara tersebut.
Klaim itu disebarkan oleh akun Facebook “La Munda” (arsip) pada Sabtu (19/4/2025) dan “Wisnu Fernandes Nainggolan” (arsip) pada Minggu (4/5/2025) melalui unggahan gambar yang menampilkan foto sebuah tower apartemen.
“WNI ini lebih pilih lompat dari lantai 13, daripada g!njalnya diambil hidup-hidup!,” bunyi keterangan di unggahan.

Sepanjang Sabtu (19/4/2025) hingga Rabu (7/5/2025) atau selama 18 hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan itu telah memperoleh 16 reaksi, empat komentar dan telah satu kali dibagikan.
Lantas, bagaimana kebenaran informasi tersebut? Benarkah ada WNI yang mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 13 sebuah gedung di Kamboja?
Penelusuran Fakta
Tirto mengamati gambar tower apartemen yang disertakan dalam unggahan tersebut. Dari foto tersebut kami tidak mendapatkan petunjuk apapun terkait kebenaran klaim yang menyebut bahwa ada WNI yang mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 13 apartemen di Kamboja.
Selanjutnya, untuk mengetahui asal usul dan konteks asli gambar, kami menelusuri foto tersebut dengan menggunakan teknik reverse image search di Google Images.
Hasil penelusuran mengarahkan kami ke artikel berita dari media asal Thailand “Thaiger” berjudul “Thai worker allegedly thrown to death by Cambodia call centre scam gang”.
Artikel yang dipublikasikan pada Kamis (9/1/2025) itu memberitakan bahwa ada seorang warga negara Thailand jatuh dari lantai 18 sebuah gedung di Poipet, Kamboja dan meninggal dunia. Gedung ini dikabarkan menjadi markas geng penipuan call centre dan juga berfungsi sebagai kasino.
Thumbnail dalam artikel berita tersebut menampilkan sebuah bangunan gedung yang identik dengan yang tertera dalam klaim unggahan. Foto thumbnail gedung tersebut merupakan tangkapan layar CCTV yang terekam jatuh dari lantai 18 gedung tersebut.
Seperti yang diberitakan media tersebut, beberapa warganet berspekulasi bahwa korban didorong, sementara yang lain menduga bahwa korban mungkin mencoba melarikan diri dari bahaya dan tidak punya pilihan selain melompat.
Senada, media Thailand lainnya yaitu Thai PBS World juga memberitakan peristiwa yang sama pada Kamis (9/1/2025).
Media tersebut melaporkan seorang pria yang terekam kamera CCTV jatuh dari lantai 18 sebuah gedung di Poipet, Kamboja, telah diidentifikasi sebagai warga Provinsi Kanchanaburi di Thailand.
Polisi meyakini bahwa gedung tempat pria berusia 41 tahun tersebut jatuh hingga tewas berfungsi sebagai markas jaringan penipuan daring, menurut pernyataan Letnan Jenderal Polisi Trairong Phiwpan, komandan Divisi Penindakan Kejahatan Ekonomi Thailand.
Trairong mengatakan bahwa ia telah mengonfirmasi informasi tersebut dengan kepala polisi provinsi di Sa Kaeo, wilayah yang berbatasan langsung dengan Poipet. Peninjauan terhadap catatan kepolisian mengungkapkan bahwa gedung tempat pria tersebut jatuh sebelumnya telah dikaitkan dengan kegiatan penipuan dan telah lama digunakan sebagai pusat operasi aktivitas ilegal.
Tirto menelusuri kanalresmi KBRI Phnom Penh untuk memverifikasi kebenaran klaim yang menyebutkan ada WNI yang mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 13 sebuah gedung di Kamboja. Hasilnya, tidak ada keterangan maupun informasi resmi yang membenarkan klaim tersebut.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukan informasi yang menyebut bahwa ada WNI yang mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 13 sebuah gedung di Kamboja bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Foto yang disertakan dalam klaim unggahan adalah tangkapan layar CCTV yang merekam seorang pria asal Thailand yang terekam jatuh dari lantai 18 sebuah gedung di Poipet, Kamboja.
Hingga Rabu (7/5/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ada juga satupun pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim bahwa ada WNI yang mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 13 sebuah gedung di Kamboja.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty
Masuk tirto.id


































