tirto.id - Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan modifikasi atau rekayasa cuaca guna meminimalisasi polusi udara yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik.
"Jadi, BPBD saya minta untuk bisa melakukan beberapa rekayasa cuaca supaya bisa menurunkan masalah situasi kondisi Jakarta saat ini," ungkap dia saat ditemui awak media di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/6/2024).
Heru meminta seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja sama untuk memonitor dan memperbaiki kualitas udara di Jakarta.
"Semuanya kita mengatasi dengan, ya, supaya udara Jakarta bersih," ujar Heru.
Di sisi lain, dia juga mendorong pengelola transportasi umum di Jakarta menggunakan bus elektrik, seperti yang diterapkan Transjakarta. Saat ini, Transjakarta telah menggunakan sekitar 250 bus listrik.
"Tahun ini juga nambah lagi. Jumlahnya saya lupa, sekitar 200 sampai 250," kata dia.
Pada Rabu pekan ini (19/6/2024), kualitas udara di DKI Jakarta memang tercatat sebagai yang terburuk ketiga di dunia. Skor kualitas udara Jakarta tertera di situs pemantau kualitas udara IQAir.
Indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta bahkan sempat berada di angka 177 dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2.5, yang berarti masuk kategori tidak sehat.
Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta juga menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta berada pada kategori tidak sehat.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Fadrik Aziz Firdausi