tirto.id - Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, memamerkan soal partainya yang untuk pertama kalinya berhasil memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok, pada 2024. Dia mengatakan, terpilihnya Supian Suri-Chandra Rahmansyah akan memberikan gaya baru pada kepemimpinan di Depok.
Hal tersebut, disampaikan oleh Hasto dalam agenda pembekalan dari PDIP terhadap Kepala Daerah terpilih 2024 periode pertama. Dia juga membanggakan bahwa kemenangan PDIP di pilkada kali ini meningkat daripada sebelumnya.
"Jadi Kota Depok itu kembali, bahkan baru pertama kali, baru pertama kali berada di bawah pimpinan PDI Perjuangan, sehingga ini memberikan suatu diferensiasi bagi kita di dalam menjalankan pemerintahan," kata Hasto, di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).
Hasto mengatakan PDIP akan menjadikan Kota Depok sebagai city of intellect atau kota intelektual. Apalagi, di Depok terdapat Universitas Indonesia yang bisa menjadi lokasi kota intelektual.
"Pemerintah Kota Depok nantinya untuk menggali seluruh pemikiran-pemikiran Bung Karno dengan menjadikan universitas di wilayahnya sebagai city of intellect," ujarnya.
Dia juga mengatakan, kepada para kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk tidak segan melakukan konsultasi dengan DPP PDIP dalam menjalankan pemerintahan. Terutama bagi kepala daerah pada wilayah perluasan basis PDIP.
"Jangan ragu-ragu berkonsultasi dengan DPP melakukan studi banding, dengan seluruh jajaran kepala daerah dari PDI Perjuangan," pungkasnya.
Kota Depok telah dikuasai oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak 2005 hingga 2024. Namun pada kontestasi Pilkada 2024, pasangan calon Wali Kota Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq tumbang di hadapan palson PDIP dengan perolehan suara 396.863 atau 46,79 persen. Sementara Supian-Chandra mengantongi 451.785 suara atau 53,24 persen.
Imam-Ririn diusung PKS bersama Partai Golkar, PKN, PBB, dan Partai Masyumi. Sementara paslon Supian-Chandra diusung oleh 12 partai politik, seperti PPP, PDIP, Gerindra, PKB, Demokrat, Nasdem, hingga Partai Buruh.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Bayu Septianto