Menuju konten utama

Hari Raya Waisak 16 Mei 2022 & Tradisi Perayaannya di Seluruh Dunia

Apa saja tradisi-tradisi perayaan Hari Raya Waisak atau Trisuci Waisak di seluruh dunia? 

Hari Raya Waisak 16 Mei 2022 & Tradisi Perayaannya di Seluruh Dunia
Sejumlah Biksu dan umat Buddha mengikuti prosesi Pradaksina saat detik-detik Waisak 2563 BE/2019 di Candi Borobudur, Jawa Tengah, Minggu (19/5/2019). Prosesi yang diikuti oleh ribuan umat Buddha tersebut menjadi rangkaian perayaan Hari Waisak 2019. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Armoko/wsj.

tirto.id - Umat Buddha di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Waisak 2566 BE yang jatuh pada Senin, 16 Mei 2022. Hari Raya Waisak disebut juga sebagai hari raya Trisuci Waisak.

Dilansir dari laman resmi DhammaCitta, yang merupakan salah satu situs referensi Buddhisme, penyebutan Trisuci Waisak ini lantaran pada hari Waisak terjadi tiga peristiwa penting, yakni kelahiran Pangeran Sidhartha Gautama, tercapainya penerangan sempurna oleh Pertapa Gautama, dan mangkatnya sang Buddha Gautama.

Tanggal Waisak berubah setiap tahun karena terjadi pada saat bulan purnama pertama dari bulan lunar kuno Waisak, yang biasanya jatuh pada bulan Mei atau awal Juni. Demikian menurut BBC.co.uk.

Setiap negara memiliki tradisinya sendiri untuk merayakan Waisak. Umumnya, umat Buddha akan pergi ke kuil mereka dan beberapa bahkan mungkin tinggal di sana sepanjang hari dan malam bulan purnama.

Banyak yang akan melakukan perbuatan baik, ambil bagian dalam nyanyian dan meditasi, merenungkan ajaran Buddha, membawa persembahan ke kuil dan berbagi makanan dengan orang-orang.

Tradisi Perayaan Hari Waisak di Seluruh Dunia

1. Indonesia

Setelah ditiadakan selama 2 tahun karena pandemi, tahun ini perayaan hari Waisak di Indonesia kembali diadakan.

Perayaan Waisak pada 16 Mei 2022 di Candi Agung Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Tema yang diusung dalam perayaan Tri Suci Waisak yakni Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagian Sejati.

Tri Suci Waisak Nasional umat Buddha Indonesia akan dirangkai dengan Puja Bakti menyambut detik-detik Waisak yang akan dipimpin oleh para Bhikkhu Sangha dan segenap rohaniawan agama Buddha.

Dalam perayaan tersebut akan ada beberapa rangkaian acara yang sakral seperti kirab 3 km dengan membawa puja bakti yang dilengkapi dengan replika Buddha, kitab, air dan api.

Tradisi lainnya yang akan dilakukan di Candi Borobudur adalah pelepasan ribuan lampion yang diterbangkan oleh umat Buddha yang merayakan maupun wisatawan yang ikut untuk berpartisipasi.

Tradisi lampion ini telah dilaksanakan bertahun-tahun dan diikuti oleh ribuan umat Buddha, maupun oleh wisatawan baik lokal maupun mancangera.

2. Korea Selatan

Umat Buddha di Korea Selatan akan menyalakan lentera teratai yang menutupi kuil untuk mengenang jejak teratai ini.

Dilansir dari situs asiasociety.org, hari lahir Buddha dirayakan menurut kalender lunar.

Hari ini disebut "Seokga tansinil", yang berarti "Ulang tahun Buddha" atau "Bucheonim osin nal" yang berarti "hari ketika Buddha datang".

Ulang tahun Buddha bukan hanya hari libur bagi 15 juta orang yang berdoa di kuil Buddha di seluruh Korea setiap hari, tetapi juga hari libur umum yang dinikmati semua orang. Ini adalah hari karnaval ketika budaya dan tradisi Korea dirayakan.

Kuil-kuil di Korea akan dipenuhi oleh lentera teratai yang menutupi seluruh kuil bersama dengan halaman dan jalan di sekitarnya.

Pada hari kelahiran Buddha, banyak kuil menyediakan makanan dan teh gratis untuk semua pengunjung yang melakukan perjalanan. Sarapan dan makan siang yang disediakan seringkali berupa nasi campur dan lauk sayur yang dikenal dengan sebutan “bibimbab”.

Di luar di halaman kuil dan taman, permainan tradisional dan lompat tali diselenggarakan. Ada tarian topeng dan pertunjukan akrobatik dengan pejalan kaki di atas tali.

3. India

Di India, Waisak disebut dengan Visakah Puja atau Buddha Purnima. Banyak umat Buddha mengunjungi kuil pada saat Waisak untuk mendengarkan para biksu memberikan ceramah dan melafalkan ayat-ayat kuno.

Umat ​​Buddha yang taat dapat menghabiskan sepanjang hari di satu atau lebih kuil. Beberapa candi memajang patung Buddha kecil saat bayi.

Patung itu diletakkan di baskom berisi air dan dihiasi bunga. Pengunjung kuil menuangkan air ke atas patung. Ini melambangkan awal yang murni dan baru.

Banyak umat Buddha memberikan perhatian khusus pada ajaran Buddha selama Waisak. Mereka mungkin mengenakan jubah putih dan hanya makan makanan vegetarian saat Waisak.

Banyak juga orang memberikan uang, makanan atau barang kepada organisasi yang membantu orang miskin, orang tua dan mereka yang sakit.

Hewan yang dikurung dibeli dan dibebaskan untuk menunjukkan kepedulian terhadap semua makhluk hidup, seperti yang diberitakan oleh Buddha.

Di Bangladesh dan Nepal juga menyebut Waisak sama seperti India, yakni Buddha Purnima atau Buddha Jayanti.

4. Thailand

Perayaan Waisak di Thailand disebut dengan Visakha Bucha. Di pagi hari saat Waisak, orang Thailand akan mencari pahala dengan pergi ke kuil dan mempersembahkan makanan kepada para biksu.

Di malam hari, mereka akan mengikuti prosesi di mana setiap orang membawa bunga, tiga batang dupa yang menyala, dan lilin yang menyala saat mengelilingi kapel utama tiga kali, mendengarkan ajaran Dhamma, dan menjaga lima atau delapan sila.

5. Singapura

Melansir visitsingapura.com, perayaan Hari Raya Waisak dimulai saat fajar menyingsing di Singapura, saat umat Buddha yang taat berkumpul di kuil untuk upacara.

Ini adalah saat bendera Buddhis dikibarkan, dan himne dinyanyikan untuk memuji Buddha, Dharma (ajarannya), dan Sangha (murid-muridnya).

Orang-orang akan memberikan persembahan bunga, lilin, dan tongkat dupa juga dibawa ke kuil.

Lilin dan bunga layu dimaksudkan untuk mengingatkan semua penyembah bahwa hidup ini cepat berlalu dan sementara, bahwa segala sesuatu membusuk dan akhirnya berlalu.

Sisa hari dihabiskan untuk tujuan mulia, karena para penyembah percaya bahwa melakukan perbuatan baik pada Hari Waisak akan melipatgandakan pahala berkali-kali lipat.

Hanya makanan vegetarian yang dimakan saat hari saya Waisak. Mereka juga menggelar donor darah massal di rumah sakit, mengunjungi rumah untuk orang tua atau membagikan hadiah uang tunai kepada yang membutuhkan.

Yang lain melepaskan burung dan hewan yang dikurung, simbol pembebasan bagi umat Buddha, atau menghabiskan berjam-jam melantunkan mantra.

Patung-patung Sang Buddha juga akan diterangi dengan lilin, serta prosesi cahaya lilin di jalan-jalan.

6. Sri Lanka

Sri Lanka menyebut Waisak dengan Vesak atau Wesak, nama ini diambil dari bahasa Pali "Wesakha", yang pada gilirannya juga terkait dengan "Waishakha" dari bahasa Sanskerta.

Umat ​​Buddha Burma dan Sri Lanka menandai hari Waisak dengan memasak sepanci nasi dalam susu, menandai makanan terakhir Buddha sebelum puasa panjang yang membawanya menuju pencerahan.

7. Jepang

Hanamatsuri adalah sebutan Hari Raya Waisak di Jepang. Hanamatsuri dalam bahasa Jepang diartikan sebagai Festival Bunga yang berasal dari kata "Hana" Bunga dan "matsuri" Festival.

Perayaannya sekaligus untuk memperingati ulang tahun Sang Buddha dan disebut Hanamatsuri karena ia lahir di tengah taman yang dipenuhi berbagai macam bunga indah pada saat kelahirannya. Buddha Sakyamuni dipercaya oleh orang Jepang lahir di Taman Lumbini.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA KEAGAMAAN atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Addi M Idhom