tirto.id - Seluruh tarif bus antarkota dan provinsi per hari ini mengalami kenaikan harga. Hal ini mengantisipasi lonjakan biaya operasional setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) solar subsidi dari sebelumnya Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
“Jadi kami mulai hari ini sampai seterusnya melakukan penyesuaian tarif tiket. Penyesuaian yang kita lakukan itu 25-35 persen dari tarif yang berlaku,” kata Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan kepada Tirto, Senin (5/9/2022).
Ia mencontohkan untuk tiket Jakarta-Solo Raya yang biasanya dijual dengan harga Rp210.000, saat ini naik menjadi Rp260.000. Kenaikan terjadi sekitar Rp50.000 untuk bus jarak jauh, Rp50.000-Rp80.000 untuk jarak dekat.
“Solo-Jakarta dan sebalikanya itu naik jadi Rp250.000-260.000,” kata dia.
Ia menjelaskan, kenaikan solar berimbas secara langsung ke biaya operasional, sehingga opsi kenaikan harga tiket tidak bisa dihindari. Permasalahan tidak selesai sampai di sana, sebelumnya sejak awal 2022 sampai hari ini pihaknya harus mengeluarkan biaya lebih besar di sparepart.
“Itu sudah terjadi gila-gilaan. Jadi kami untuk spareparts nya untuk suku cadang itu, ban, oli dan bahan sparepart lainnya misalnya ban, oli sampai dengan naik 15 persen kemudian ditambah juga tax naik, ya kemarin PPN,” jelas dia.
Maka dari itu, kata dia, sebetulnya kenaikan harga tiket yang seharusnya ditanggung konsumen naik 50-60 persen. Namun mengingat daya beli masyarakat saat ini belum pulih imbas pandemi, pihaknya hanya menaikan tiket di angka 25-30 persen.
“Jadi dari operasional sendiri kami suda ada kenaikan di biaya tidak langsung ya, di biaya perawatan. Begitu biaya langsung misalnya solar ini naik ya, kami tentu enggak bisa tahan. Tentu kami harus lakukan penyesuaian. Namun penyesuaian juga enggak bisa. Kalau kita hitung secara angka bisnisnya, kita harusnya naik di atas 50 persen sampai 60 persen,” kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Abdul Aziz