tirto.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU), Yahya Cholil Staquf, menyatakan isu pemberian lahan tambang kepada lembaganya sudah lama. Hal itu berawal dari pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung pada 2021.
"Kan sudah lama. Itu kan isi pidato waktu pembukaan Muktamar NU di Lampung tahun 2021," kata pria yang akrab disapa Gus Yahya itu di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Yahya merespons pernyataan calon presiden pada Pilpres 2024, Prabowo Subianto, soal pemberian izin usaha pertambangan (IUP) kepada PBNU. Ia mengatakan IUP tersebut sedang dalam proses dan belum selesai.
"Waktu muktamar itu, Pak Presiden bilang ke saya akan menyiapkan konsesi untuk NU gitu dan langsung diproses. Hanya sekarang belum selesai," jelas Yahya.
Yahya menegaskan IUP yang akan diberikan kepada PBNU tidak ada kaitannya dengan Pilpres 2024. Sebab, IUP tersebut sudah diberikan jauh sebelum Prabowo menyampaikan hal tersebut.
Dalam acara Diskusi Bersama Perwakilan Kiai Kampung se-Indonesia di Malang, Sabtu (18/11/2023), Prabowo sempat menyinggung IUP yang diberikan untuk PBNU. Menurut Prabowo, pemberian lahan pertambangan tersebut merupakan stimulasi untuk memajukan pesantren.
"Pemerintah Pak Jokowi sudah mencabut 2.600 izin tambang dari swasta-swasta dan sudah diberikan, pertama ke PBNU," demikian pernyataan Prabowo yang viral di media sosial.
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Gilang Ramadhan