Menuju konten utama

Gunung Ile Lewotolok NTT Erupsi 26 Kali dalam Sehari

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok terus meningkat, tercatat erupsi sudah terjadi hingga 26 kali dalam sehari selama dua pekan terakhir.

Gunung Ile Lewotolok NTT Erupsi 26 Kali dalam Sehari
Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok teramati dari pos pemantauan PVMBG di Kabupaten Lembata, NTT, Kamis (7/10). FOTO/BNPB

tirto.id - Aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok terus meningkat sejak Desember 2020 hingga hari ini, Jumat (8/10/2021). Berdasarkan pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata dan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi sudah terjadi hingga 26 kali dalam sehari selama dua pekan terakhir.

“Peningkatan sejak awal bulan ini. Bahkan sebelumnya sudah dua minggu bisa 25 hingga 26 kali erupsi per hari,” kata Kepala Bidang Darurat dan Logistik (Darlog) BPBD Kabupaten Lembata, Geril H Noning melalui keterangan tertulisnya, Jumat (8/10/2021).

Gunung api yang berada di bagian utara Pulau Lembata itu dijelaskan Geril rata-rata mengeluarkan abu vulkanik dengan ketinggian 300-800 meter dari puncak.

Beberapa waktu tertentu, hujan abu vulkanik juga turun dan berdampak ke sejumlah wilayah penyangga Gunung Ile Lewotolok. Kendati demikian, warga tetap tenang dan dapat menyesuaikan diri serta sudah mengikuti arahan dari pihak yang berwenang.

“Masyarakat sudah siap dengan kondisi itu dan apabila terjadi apa-apa,” ujarnya.

Sebagai upaya untuk memberikan dukungan kepada masyarakat dalam rangka mitigasi dan penguatan kapasitas, BPBD Kabupaten Lembata telah aktif memberikan sosialisasi terkait erupsi Ile Lewotolok.

BPBD Kabupaten Lembata juga telah menyiapkan tempat pengungsian untuk masyarakat dan memberikan sosialisasi yang diperlukan serta bagaimana untuk mencapai tempat-tempat pengungsian tersebut jika diperlukan langkah evakuasi akibat erupsi tersebut.

“Mereka juga dipersiapkan untuk ditarik ke pengungsian apabila memang perlu,” ucapnya.

Selain itu, BPBD Kabupaten Lembata juga terus mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada apabila terjadi hujan di bagian puncak gunungapi Ile Lewotolok.

Menurutnya, hujan di puncak gunungapi dengan ketinggian 1.432 mdpl itu dapat berpotensi terjadi banjir lahar dingin. Terlebih wilayah Indonesia tengah memasuki musim penghujan.

Berdasarkan data PVMBG per Kamis (7/10), pukul 18.00-24.00 WITA, Gunungapi Ile Lewotolok teramati 7 kali letusan dengan tinggi 300-600 meter di atas puncak dengan warna asap putih kelabu.

"Gemuruh dan dentuman lemah hingga kuat terpantau dan lontaran material lava pijar teramati sejauh kurang lebih 300 meter mengarah ke tenggara," terangnya.

Data pemantauan PVMBG per Jumat (8/10), pukul 00.00-06.00 WITA, Gunung Ile Lewotolok teramati jelas. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang setinggi 100-300 meter di atas puncak kawah.

Selama enam jam terakhir juga teramati 6 kali letusan dengan tinggi 300 meter dengan warna asap putih dan kelabu. Gemuruh dan dentuman terpantau lemah hingga kuat dan teramati lontaran material lava pijar kurang lebih 300 mdpl.

Hingga saat ini status gunung api Ile Lewotolok masih berada pada level III atau siaga.

Baca juga artikel terkait GUNUNG ILE LEWOLOTOK ERUPSI atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto