tirto.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menutup sementara Bandar Udara Kuabang Kao (KAO) akibat adanya letusan Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Humas dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Mokhammad Khusnu, mengatakan, bandar udara tersebut ditutup sementara akibat terdampak dari erupsi gunung tersebut.
"Menyusul terjadinya letusan Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara pada 13 Februari 2025, operasional Bandar Udara Kuabang Kao (KAO) ditutup sementara akibat terdampak sebaran abu vulkanik sesuai Notam Nomor : C0187/25 NOTAMR C0183/25," kata Khusnu dalam keterangan di Jakarta, Jumat (14/2/2025) sebagaimana dikutip Antara.
Dia menyampaikan Bandar Udara Kuabang Kao ditutup mulai 14 Februari 2025 pukul 09.38 Waktu Indonesia Timur (WIT) sampai 15 Februari 2025 pukul 10.00 WIT.
Dia menjelaskan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam situasi force majeure. Hal ini mengacu pada Surat Edaran SE Nomor 15 Tahun 2019 dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 153 Tahun 2019 tentang Tata Cara Collaborative Decision Making (CDM) dalam penanganan dampak abu vulkanik.
Sementara itu, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suyoko, menyatakan bahwa penutupan Bandar Udara Kuabang Kao demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan. Dia mengatakan bandar udara di sekitarnya seperti Bandar Udara Sultan Babullah, Bandar Udara Buli, Bandar Udara Marimoi tidak terdampak erupsi Gunung Ibu dan bandara tetap beroperasi.
"Untuk bandar udara di sekitarnya tetap dibuka karena tidak terdampak, hanya saja beberapa maskapai memilih untuk melakukan cancel flight,” ujar Ambar.
Menyikapi situasi itu, Ambar memerintahkan agar Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara untuk melakukan pengamatan secara berkala melalui paper test dan berkoordinasi secara intensif dengan AirNav Indonesia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dan pemangku kepentingan lainnya.
“Tugas kami memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan. Untuk itu kami akan terus berkoordinasi dan memastikan agar langkah-langkah yang diambil sesuai prosedur dan aturan yang berlaku,” ucapnya.
Sebagai langkah mitigasi dampak penutupan ini, Ambar mengimbau maskapai penerbangan untuk memberikan kompensasi kepada penumpang yang terdampak, seperti pengembalian dana penuh (full refund), penjadwalan ulang (reschedule), atau reroute ke bandara terdekat jika tersedia.
Adapun penerbangan yang terdampak dengan erupsi Gunung Ibu adalah rute Manado - Kuabang pergi-pulang (PP) yang dilayani oleh maskapai Wings Air dengan jadwal seminggu tiga kali pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu.
Editor: Andrian Pratama Taher