tirto.id - Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara kembali menyemburkan dua kali abu vulkanik pada Jumat (6/1/2017).
Petugas Pos Pemantau Gunung Gamalama Ternate, Maluku Utara, meningkatkan status Gamalama menjadi waspada level II dan meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1,5 km dari puncak gunung.
Kepala Pos Pemantau Gunung Gamalama, Darno Lamane, seperti dikutip Antara, menyampaikan aktivitas Gunung Gamalama meningkat sejak hari ini pukul 06.00-13.00 WIT, dan telah terjadi 12 kali gempa.
Gempa tersebut terdiri dari tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo maksimun 4-59 mm, s-p 11.54 detik, dan lama gempa 36,75-204,55 detik dan satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo maksimum 6 mm, s-p 0.65 detik dan lama gempa 6,34 detik.
Kemudian tiga kali gempa tremor harmonik dengan amplitudo maksimum 2-2.5 mm dan lama gempa 17,5-45,61 detik. Lima kali gempa gembusan dengan amplitudo maksimum 4 -27 mm dan lama gempa 11,20-80,5 detik.
Darno juga wanti-wanti terhadap masyarakat untuk mewaspadai banjir lahar dingin karena hujan lebat kini masih terus terjadi di Ternate.
"Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar," imbaunya.
Darno juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan waspada serta tidak terpancing isu-isu menyesatkan tentang letusan Gamalama. Masyarakat juga diminta untuk mengikuti berita-berita resmi, baik pos pemantau maupun dari pemerintah.
Sebelumnya, Gunung Api Gamalama di Kota Ternate, pada Rabu Siang menghembuskan abu vulkanik, menyusul semakin meningkatnya aktivitas vulkanik di gunung api setinggi 1700 meter dari permukaan laut itu.
Menurut Darno, secara visual gempa hembusan tersebut disertai abu tipis ke arah selatan dan hembusan asap disertai abu tidak teramati karena gunung tertutup kabut.
Gunung jelas terlihat sejak pukul 12.43 WIT dan hembusan tidak teramati, namun dari data Seismogram merekam Gempa Hembusan pada pukul 08.48 dan 09.31 WIT atau terjadi peningkatan kegiatan berupa meningkatnya gempa-gempa vulkanik yang terjadi sejak pukul 00.00 WIT pada 30 Desember 2016.
Gunung Gamalama termasuk gunung teraktif meletus di Indonesia. Gunung ini pernah meletus pada Senin 22 Desember 2014. Gunung ini meletus lagi pada Sabtu, 18 Juli 2015 dan menyemburkan abu vulkanik setinggi 800 meter. Letusan-letusan susulan Gamalama terus terjadi sampai dengan tahun 2016 lalu.