tirto.id - Lagu "This Is America" milik Childish Gambino atau Donald Glover mencetak sejarah dalam ajang Grammy Awards 2019 yang digelar di Los Angeles, Minggu (10/2/2019) malam setempat atau Senin (11/2/2019) WIB.
"This Is America" berhasil menyabet piala untuk nominasi Song Of The Year. "This Is America" menjadi lagu hip-hop pertama yang memenangkan kategori tersebut.
Pada kategori tersebut, lagu "This Is America" berhasil mengalahkan "All The Stars" milik kendrick Duckworth, Solana Rowe Al Shuckburgh, Mark Spears & Anthony Tiffith.
Ada juga lagu "Boo'd Up" milik Ella Mai, "God's Plan" Drake, "In My Blood" dari Shawn Mendes, "The Jokes" Brandi Carlile, "The Middle" Zeed dan Shallow milik Lady Gaga.
"Di mana pun Anda lahir atau dari mana negara Anda, Anda terhubung dengan ‘This Is America'," kata produser Ludwig Goransson selama pidatonya mewakili Childish Gambino yang absen tahun ini.
“Itu berbicara kepada orang-orang, semacam hak; ketidakadilan, merayakan kehidupan dan menyatukan kita semua pada saat yang sama.”
Lagu yang membawa pesan soal kekerasan di Amerika itu juga menang dalam kategori Record Of The Year.
Childish Gambino berhasil mengalahkan "I Like It" (Cardi B, Bad Bunny & J Balvin), "The Joke" (Brandi Carlilie), "Gad's Plan" (Drake), "Shallow" (Lady Gaga dan Bradley Cooper), "All The Stars" (Kendrick Lamar), "Rockstar" (Post Malone) dan "The Middle" (Zedd).
Sementara di kategori Best Rap/Sung Performance, lagu Childish Gambino juga menang atas "Like I DO" (Christina Aguilera dan Goldlink), "Pretty Little Fears" (6lack dan J. Cole), "All The Stars (Kendrick Lamar & SZA) dan "Rockstar" (Post Malone).
"This Is America" Sarat Pesan Soal Kekerasan Kulit Hitam
Video musik "This Is America" selama empat menit penuh dengan metafora tentang ras dan kekerasan bersenjata di Amerika.
Dikutip dari Time, video berdurasi empat menit itu mengungkapkan citra provokatif sang raper yang menembak paduan suara dan menari ketika kekerasan terjadi di sekelilingnya.
Childish Gambino atau Glover juga tampak hanya mengenakan celana abu-abu tanpa kemeja di video itu.
"Memungkinkan penonton untuk mengidentifikasi soal 'kemanusiaannya,' ketika ia berdebat tentang kontradiksi kekerasan yang terjadi dengan menjadi seorang kulit hitam di Amerika," kata Guthrie Ramsey, seorang profesor musik di University of Pennsylvania.
Pada pembukaan video "This Is America" menunjukkan seorang pria sedang memetik gitar dengan mata kepala yang ditutupi kain. Dalam menit pertama, Gambino menembak pria itu. Childish Gambino menyerahkan pistol itu kepada pria lain, yang membungkusnya dengan kain merah.
"Dia berbicara tentang kontradiksi dalam mencoba mendapatkan uang, gagasan menjadi orang kulit hitam di Amerika," kata Ramsey.
Dalam video itu, Gambino dan sekelompok anak-anak juga mengenakan seragam sekolah, menari sepanjang video "This Is America", serta tersenyum ketika kekerasan meletus di belakang mereka.
"Momen ini bisa terbuka berbagai interpretasi - misalnya, para penari bisa ada di sana untuk mengalihkan perhatian penonton dengan cara yang sama seperti seni hitam digunakan untuk mengalihkan perhatian orang dari masalah nyata yang terjadi di Amerika," kata Ramsey.
Menurut Ramsey, Gambino juga ingin menyampaikan bahwa sebenarnya tidak ada tempat untuk berlari.
"Kita harus berurusan dengan budaya kekerasan yang telah kita buat dan terus pertahankan,” ujarnya.
Gaya menari Gambino dalam video juga menunjukan cara kita mengonsumsi budaya. Gambino setidaknya menggunakan 10 gerakan tarian populer yang berasal dari hip hop hingga tarian Afrika, termasuk tarian Gwara Gwara Afrika Selatan.
Ramsey mengatakan penggunaan 10 jenis tarian itu untuk menunjukkan bagaimana budaya yang mulai kehilangan kekhasannya seiring berjalannya waktu.
Di akhir pertunjukkan di video itu Gambino berlari dengan ketakutan, menyusuri lorong gelap sambil menyanyikan “Kamu hanya seorang lelaki kulit hitam di dunia ini. Kamu hanya sebuah barcode, ayy.”
Menurut Ramsey, terdapat satu lagu yang berasal dari perbudakan di abad ke-19 disebut "Run N— Run." Bagaimana orang kulit hitam
"Orang kulit hitam yang berlari untuk mencari kehidupan yang baru menjadi bagian dari budaya Amerika sejak perbudakan," katanya.
Editor: Maya Saputri