tirto.id - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengaku bersyukur angka prevalensi stunting nasional 2024 turun dibanding 2023. Ia mengatakan, jumlah anak yang terdampak stunting berkurang 357 ribu atau sekitar 19,8 persen.
"Alhamdulillah atas arahan bapak Presiden, kita berhasil menekan angka prevalensi stunting di 2024 menjadi 19,8 persen atau turun sebesar 357.000 anak dibandingkan tahun 2023. Ini angkanya di bawah atau lebih baik dari angka Bapenas atau 20,1 persen," ujar Gibran saat menghadiri Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 sebagaimana ditayangkan di YouTube Sekretariat Wakil Presiden, Rabu (12/11/2025).
Penurunan angka stunting nasional, kata Gibran, juga dibarengi penurunan angka balita kekurangan gizi, balita kelebihan berat badan, dan ibu hamil anemia.
Gibran juga mengungkapkan, ada 12 provinsi yang angka prevalensi stuntingnya berada di bawah angka nasional. Ia pun menambahkan, Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka penurunan stunting terbesar.
"Sudah ada 12 provinsi yang prevalensi stuntingnya di bawah nasional dan ini kalau kita lihat data dari Kemenkes, Jawa Barat ini adalah penurunan prevalensi dengan sangat signifikan. Turun sebesar 5,8 persen," ungkap Gibran.
Namun, Gibran mengemukakan, Jawa Barat masih memiliki pekerjaan rumah (PR) 15,9 persen untuk menekan lagi angka stunting. Mantan Wali Kota Solo ini mengakui bahwa Jawa Barat memiliki penduduk yang sangat besar, namun penurunan stunting harus dilakukan secara kroyokan.
Untuk tingkat kabupaten/kota, kata Gibran, angka penurunan stunting paling rendah adalah Klungkung, Bali. Dia pun mengapresiasi penurunan stunting di Provinsi Bali dan meminta agar gubernur terus menekan angkanya.
"Klungkung 5,1 persen, Gianyar 5,4 persen, dan juga ada Badung 7,2 persen," ucap Gibran.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































