Menuju konten utama

Gerindra: Prabowo & Hashim Siap Serahkan Lahan di Kaltim ke Negara

Waketum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengakui lahan milik Hashim Djojohadikusumo dan kakaknya, Prabowo Subianto siap jika diminta lahannya untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur. 

Gerindra: Prabowo & Hashim Siap Serahkan Lahan di Kaltim ke Negara
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (kiri) di kediaman Prabowo, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo mengakui memang ada lahan milik Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang akan dijadikan ibu kota baru.

"Ada sebagian, kami tidak tahu detailnya di mana-mana. Memang ada lahan kami di Penajam Paser Utara, tetapi tidak tahu eksplisit spesifiknya dimana," ujar Edhy di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).

Berdasarkan catatan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam), mayoritas lahan di Kabupaten Penajam Utara dikuasai oleh PT ITCI Kartika Utama, perusahaan yang dikuasai oleh Hashim. Total lahan yang dikuasai ialah 173.395 hektare membentang di Penajam Utara, Kutai Kartanegara, dan Kutai Barat. Hal ini diketahui dari SK IUPHHK-HA: 160/Menhut-II/2012, tanggal 27 Maret 2012.

Meski begitu, Edhy tak mau persoalan ini dijadikan polemik. Kata Edhy, baik Hashim maupun kakaknya, Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra siap jika diminta lahannya untuk pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Hal itu dilakukan keduanya untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Pak Prabowo sudah menyampaikan kepada publik, kepada kita semua, kepada seluruh rakyat Indonesia manakala diperlukan untuk kepentingan negara beliau akan siap untuk memberikan apapun yang beliau miliki itu, yang selama ini kita lakukan dan beliau sudah buktikan selama dari muda sampai sekarang mengabadikan untuk negara," jelas Edhy.

Sebelumnya, Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mengkritisi pemilihan lokasi ibu kota baru oleh pemerintah ke Kalimantan Timur. Mereka menyebut sampai saat ini tidak ada data beban sosial-lingkungan saat ini dan proyeksinya jika satu juta orang eksodus ke lokasi tersebut.

“Ide itu tidak dilandasi oleh kajian ilmiah makanya rencana pemindahan ibu kota jelas serampangan dan bisa jadi hanya ambisi satu orang,” kata Koordinator Jatam Nasional, Merah Johansyah.

Merah menyebut, pemilik konsesi tambang adalah pihak yang paling diuntungkan dengan pemilihan lokasi ibu kota baru, salah satunya adalah Hashim Djojohadikusumo, adik dari Prabowo Subianto.

Di kabupaten itu juga ada PT ITCI Hutani Manunggal, perusahaan patungan yang didirikan tahun 1993 oleh PT ITCI Kartika Utama dan PT Inhutani-1. Walau begitu, performa dua perusahaan ini rupanya tak begitu baik. PT ITCI Kartika Utama tak seproduktif dulu lagi dan laporan penyertaan modal negara pada PT Inhutani tercatat selalu merugi.

"Tapi [dua perusahaan itu] akan jadi bernilai tawar cukup besar karena sebelah kawasannya akan berubah jadi ibu kota negara," kata Merah.

Selain itu, Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan pun tercatat menguasai seluruh lahan pertambangan dan perkebunan sawit di Kecamatan Muara Jawa Kukar, Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Semua negosiasi lahan akan menguntungkan mereka, para Oligarki Penguasa Lahan dan Pemilik Konsesi Tambang," kata Merah.

Baca juga artikel terkait PEMINDAHAN IBU KOTA atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri