tirto.id - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Arief Puyono, mengklaim partainya ditawari tiga posisi menteri dan satu jabatan staf khusus, yakni; menteri koordinator bidang politik, hukum dan keamanan, menteri pertanian, menteri tenaga kerja, dan kepala staf kepresidenan. Arief Puyono mengaku, info itu sahih dan teruji.
"Saya sudah dapat info A1 dari orang dekat Pak Joko Widodo," kata Puyono seperti diwartakan Antara, di Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Dengan tawaran itu, Arief mengaku, keputusan final akan diserahkan kepada Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kendati pengurus atau pun kader lebih cenderung tetap berada di luar pemerintahan dan konsisten untuk menjadi oposisi.
Puyono menegaskan, kader Gerindra di bawah sejak partai itu berdiri, tujuan hanya satu yaitu mengantarkan Prabowo sebagai presiden dan hanya menginginkan kader-kadernya di pemerintahan kalau Prabowo menjadi presiden.
"Untuk berkoalisi dengan pemerintahan Joko Widodo-JK yang pasti semua keputusan ada di tangan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto. Kami sebagai anak buah tinggal ikut saja," ujarnya.
Puyono mengatakan, kader Partai Gerindra di bawah merupakan loyalis Prabowo. Mereka tidak begitu tertarik bergabung dengan pemerintahan Jokoei Karena akan berpengaruh negatif pada elektabilitas Partai Gerindra dan Prabowo pada pemilu 2019.
Hal itu, menurut dia, cukup rasional karena awal 2018 sudah tahun Politik dan Gerindra mulai memanaskan mesin-mesin politiknya begitu juga dengan parpol lain.
"Seluruh kader Gerindra sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019 dan berjuang untuk memenangkan itu," katanya.
Isu pergantian reshufflle Kabinet Kerja jilid III ini sempat mengemuka pada akhir Desember lalu. Saat itu beredar isu mengenai kemungkinan masuknya kader Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto ke dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK.
Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah akan melakukan reshuffle lagi dalam waktu dekat ini menyusul dukungan yang disampaikan oleh sejumlah partai politik.
“Nggak ada. Nggak ada, sudah,” tegas Presiden Jokowi saat menyaksikan pengecoran akhir atap atau topping off Wisma Atlet Asian Games XVIII di Kemayoran, Jakarta, Kamis (29/12/2016) siang.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH