tirto.id - Investor miliarder George Soros pada Sabtu waktu setempat menyerukan rekonstruksi menyeluruh Uni Eropa (UE) dalam upaya menyelamatkannya, meskipun ia memperingatkan bahwa pilihan Inggris untuk meninggalkan blok itu (Brexit) membuat "disintegrasi UE praktis tak dapat diubah".
Soros, yang memperingatkan krisis keuangan jika Inggris memilih untuk meninggalkan UE sebelum referendum Kamis (23/6/2016), juga mengatakan dampak dari keputusan tersebut kemungkinan akan merusak Inggris.
"Inggris akhirnya mungkin atau mungkin tidak relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain dengan meninggalkan Uni Eropa, tetapi ekonomi dan warganya bersiap untuk menderita secara signifikan dalam jangka pendek sampai menengah," tulisnya dalam sebuah komentar di situs web Project Syndicate.
Soros membuat keuntungan besar pada 1992 dengan bertaruh terhadap mata uang Inggris, poundsterling, saat jatuh di bawah tingkat yang telah ditetapkan dan harus ditarik dari mekanisme ilai tukar uang Eropa (European Exchange Rate Mechanism/EERM).
Dia memperingatkan, krisis serupa awal pekan ini, sebelum pemungutan suara, memprediksi kemenangan Brexit akan mengirim pound turun setidaknya senilai 15 persen, dan mungkin lebih dari 20 persen, meluncur di bawah 1,15 dolar AS. Hal itu tertuang dalam artikel di surat kabar Inggris, The Guardian.
Dalam peristiwa Brexit tersebut, poundsterling jatuh sekitar 10 persen pada Jumat (24/6), mencapai tingkat terendah 31 tahun, tetapi tidak pernah bergerak di bawah 1,32 dolar AS.
Belum diketahui apakah Soros bertaruh terhadap poundsterling dalam kaitan Brexit.
Seorang juru bicara Soros menolak untuk mengomentari apakah investor itu membuat uang dalam taruhan yang ditempatkan pada Brexit.
"Sekarang skenario bencana itu banyak dikhawatirkan telah menjadi kenyataan, membuat disintegrasi Uni Eropa praktis tak dapat diubah," tulis Soros.
Ia menimpali, "Pasar keuangan di seluruh dunia kemungkinan akan tetap dalam kekacauan karena proses panjang yang rumit dalam negosiasai pemisahan politik dan ekonomi dari Uni Eropa."
Dia mengatakan konsekuensi bagi perekonomian riil akan sebanding dengan krisis keuangan para 2007-2008.
Soros mengatakan, UE telah terpecah dan berhenti untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi warganya. Namun demikian, ia menyerukan dukungan untuk merekonstruksi.
"Setelah Brexit, kita semua percaya pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip bahwa UE dirancang untuk menjunjung kerja sama guna menyelamatkan dirinya dengan rekonstruksi secara menyeluruh," tulisnya.
Ia pun menambahkan, "Saya yakin bahwa sebagai konsekuensi dari Brexit terungkap dalam minggu-minggu dan bulan-bulan ke depan, semakin banyak orang akan bergabung dengan kami."
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan