tirto.id - Dua kali gempa susulan terjadi usai gempa dengan magnitudo 6,7 yang kemudian di update menjadi 6,6 mengguncang wilayah Banten dan terasa kuat hingga Jakarta.
"Hingga hari Jumat, 14 Januari 2022 pukul 16.40 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 (dua) aktivitas gempa bumi susulan (aftershock), dengan magnitudo M3,7 dan M3,5," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulisnya.
Kemudian Bambang juga menginformasikan, gempa kembali terjadi dengan magnitudo 5,7 yang mengguncang wilayah Jakarta dan sekitarnya. Gempa ini terjadi pada Jumat (14/1/2022) pukul 16:49:21 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7.03 LS dan 105.25 BT serta kedalaman 10 kilometer.
Gempa tersebut berada pada 54 km Barat Daya Sumur - Banten, 72 km Barat Daya Muarabinuangeun - Banten, 97 km Barat Daya Labuan - Banten,144 km Barat Daya Serang - Banten dan 199 km Barat Daya Jakarta.
Sebelumnya, gempa magnitudo 6,7 yang kemudian BMKG menginfokan menjadi magnitudo update 6,6 terasa kuat di Jakarta pada pukul 16.05.41 WIB.
BMKG menjelaskan, gempa di wilayah Selatan Banten ini, episenternya terletak pada koordinat 7,21° LS ; 105,05° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Barat Daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten pada kedalaman 40 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas subduksi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Bambang.
Menurutnya, guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Cikeusik dan Panimbang, VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar), Labuan dan Sumur, IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Tangerang Selatan, Lembang, Kota bogor, Pelabuhan Ratu, Kalianda, bandar Lampung, III – IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Anyer III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Jakarta, Kota Tangerang, Ciracas, Bekasi, Kota Bandung, Kab.Bogor, Kotabumi, II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan di Kecamatan Munjul dan Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
BMKG mengimbau kepada masyarakat di lokasi terdampak agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Kemudian periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah.
Penjelasan BNPB Soal Dampak Gempa Banten
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, menjelaskan, berdasarkan hasil laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, gempa yang dirasakan kuat selama 4-5 detik di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten sempat membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.
Sementara itu, laporan visual yang dihimpun dari lapangan, beberapa rumah warga di Kecamatan Sumur dan Kecamatan Munjul Kabupaten Pandeglang, mengalami kerusakan di bagian atap dan teras rumah.
Guncangan gempa juga dirasakan hingga wilayah Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya. Beberapa warga maupun pegawai kantor sempat berhamburan keluar gedung untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa.
BPBD Kabupaten Cianjur juga melaporkan bahwa guncangan gempa sempat dirasakan di wilayah Kabupaten Cianjur dan sekitarnya.
Adapun BPBD Kabupaten Lampung Barat juga melaporkan hal yang sama, bahwa guncangan gempabumi dirasakan hingga 2-3 detik di wilayah Kabupaten Lampung Barat.
Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Pandeglang, BPBD Provinsi DKI Jakarta, BPBD Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Lampung Barat tengah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa dan kerugian materiil masih dalam proses pendataan.
Editor: Iswara N Raditya