Menuju konten utama

Gempa Bumi Terjadi Akibat Tubrukan Lempeng Indo Australia-Eurasia

Intensitas gempa bumi berpotensi dirasakan cukup keras di Bandung, Kebumen, Karangkates, Yogyakarta, Jakarta, Depok, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Mataram.

Gempa Bumi Terjadi Akibat Tubrukan Lempeng Indo Australia-Eurasia
Sejumlah ruang di Rumah Sakit Banyumas, Jawa Tengah rusak akibat gempa Kamis (15/12) malam. Sumber tagana/istimewa

tirto.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan gempa bumi dengan magnitudo 7,3 yang terjadi pada Jumat (15/12) pukul 23.47 WIB disebabkan oleh aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tubrukan Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia didaerah selatan Jawa.

"Berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi ini disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia didaerah selatan Jawa," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi di Jakarta, Sabtu (16/12/2017).

BMKG mengatakan, lokasi gempa bumi itu berada di 8.03 LS dan 108.04 BT dengan kedalaman 105 km. Sesuai data terbaru BMKG menyebutkan kekuatan gempa dengan magnitudo 6,9 di 7.75 LS dan 108.11 BT pada kedalaman 107 km.

Baca: Gempa Bumi Sebabkan 2 Meninggal dan Ratusan Rumah Rusak

Riyadi mengungkapkan, gempa bumi itu berpusat di 42 Km Barat Daya Kawalu, Jawa Barat dan berpotensi tsunami di selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Namun, berdasarkan rekaman stasiun-stasiun tide gauge yang berada di pusat gempa, tidak terekam adanya kenaikan air laut. Untuk itu, BMKG mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 02.26 WIB.

Riyadi mengatakan, berdasarkan hasil pantauan BMKG hingga pukul 02.14 WIB telah terjadi tiga kali gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,2, 3,4 dan 3,2.

Baca: Gempa Bumi Kebumen: Satu Rumah Runtuh dan Korban Patah Tulang

Berdasarkan hasil analisis tingkat guncangan (shakemap), kata Riyadi, intensitas gempa bumi berpotensi dirasakan sekitar Tasikmalaya dan dirasakan cukup keras di Bandung, Kebumen, Karangkates, Yogyakarta, Jakarta, Depok, Ngawi, Madiun, Nganjuk, Mataram.

"Warga diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD serta informasi BMKG. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Selain itu juga tetap waspada dengan kejadian gema susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil," kata Riyadi.

Baca: Gempa Bumi: BMKG Jelaskan Soal Potensi Tsunami

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto