Menuju konten utama

FX Rudyatmo Yakin Hubungan Megawati-Jokowi Baik-baik Saja

Pada Rakernas PDIP September lalu, FX Rudyatmo melihat kemesraan Jokowi yang menggandeng Megawati saat berjalan melewati tanga.

FX Rudyatmo Yakin Hubungan Megawati-Jokowi Baik-baik Saja
Fx Rudyatmo memenuhi panggilan DPP PDIP di Jakarta, Rabu (26/10/2022). foto/Media Center PDIP

tirto.id - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan akan mengawal Presiden Joko Widodo hingga jabatannya selesai di tahun 2024. Komitmen itu, kata Rudy sesuai dengan arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Bu Mega itu arif dan bijaksana. Karena Pak Jokowi masih jadi anggota PDI Perjuangan, ya, beliau [Megawati] mintanya kawal Jokowi sampai selesai, karena dulu yang mencalonkan [Jokowi] beliau, kok," kata Rudy di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (26/10/2023) dilansir dari Antara.

Rudy meyakini hubungan Megawati dan Jokowi saat ini masih baik-baik saja. Isu keretakan hubungan Megawati dan Jokowi ini muncul usai putra sulung Jokowi yang juga Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri sebagai bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Enggak ada kubu-kubuan, enggak ada berseberangan," tegas Rudy.

Rudy mengaku terakhir bertemu dengan Megawati dan Jokowi saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan pada September 2023 lalu. Saat itu, mantan Wali Kota Surakarta itu melihat Jokowi bersama Ganjar Pranowo menggandeng Megawati yang berjalan turun dari tangga.

"Terakhir ketemu waktu di rakernas. Bu Mega turun tangga digandeng Pak Ganjar dan Pak Jokowi. Artinya, kan tidak ada keretakan antara Pak Jokowi dengan Bu Mega. Setelah itu belum ketemu lagi. Selebihnya saya enggak ngerti," ujar Rudy.

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP, Adian Napitupulu menilai Presiden Joko Widodo dan keluarganya telah mengkhianati PDIP. Salah satu tindakan pengkhinatan yang dilakukan Jokowi kepada PDIP, menurut Adian adalah dengan merestui Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Menurut Adian permasalahan itu bermula saat keinginan Jokowi untuk penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode ditolak oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan tertulis pada Rabu (25/10/2023).

Namun, Ketua DPP Puan Maharani menepis isu ketidakharmonisan Jokowi dengan Megawati. Puan juga membantah isu ketidakharmonisan Jokowi dan Megawati berawal dari ditolaknya permintaan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Menurut Puan, Jokowi tidak pernah meminta agar masa jabatannya sebagai presiden diperpanjang.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto