Menuju konten utama
Bentrokan FPI & PWI LS

FPI Sebut Penyerangan PWI LS ke Acara Rizieq Shihab Terencana

FPI mengacu pada beredar surat pengerahan massa PWI LS dari daerah Batang, Banyumas, hingga Brebes untuk menolak ceramah Rizieq Shihab di Pemalang.

FPI Sebut Penyerangan PWI LS ke Acara Rizieq Shihab Terencana
Habib Rizieq Shihab menyampaikan sambutan saat mengikuti reuni 212 di Silang Monas, Jakarta, Senin (2/12/2024). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nym.

tirto.id - Front Persaudaraan Islam (FPI) menilai bahwa bentrok yang terjadi di acara ceramah Imam Besar FPI, Rizieq Shihab, di Pemalang, Jawa Tengah, sudah direncanakan Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS). Mereka mengutuk keras bentrok yang terjadi dalam tabligh akbar tersebut.

"Bahwa penyerangan yang dilakukan oleh gerombolan PWI LS kepada acara keagamaan di Pemalang dilakukan terencana secara sistematis, yang dapat diketahui lewat tersebarnya di media sosial, surat Permohonan Pengerahan Pasukan No: 48/PWI-LS-pml/VII/2025, tertanggal 12 Juli 2025," kata Ketua Umum FPI, Muhammad Alattas, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/7/2025).

Dalam surat itu, kata dia, disebutkan secara terang-terangan niat jahat meminta bantuan pengerahan pasukan dari sesama gerombolan PWI LS dari Batang, Banyumas, Purbalingga, Tegal, Pekalongan, Kota Pekalongan dan Brebes, untuk melakukan pengadangan dan penolakan acara keagamaan Tabligh Akbar yang akan dihadiri Rizieq.

Surat itu, kata Alattas, ditandatangani Wahyudin dan Wahyani. Atas adanya surat itu, dia menyatakan DPD FPI Jawa Tengah bersiap siaga mengawal acara keagamaan Tabligh Akbar untuk mengantisipasi keadaan darurat yang menyebabkan harus dilakukannya pembelaan terpaksa.

Di sisi lain, Kapolres Pemalang, AKBP Eko Sunaryo, menyatakan, empat polisi mengalami luka dari kejadian bentrok di acara ceramah Rizieq Shihab di Pemalang, Jawa Tengah, Rau (23/7/2025) malam. Bentrok itu terjadi antara PWI LS dengan anggota FPI yang mengawal Rizieq Shihab usai acara ceramah.

"Empat anggota kami mengalami luka dengan dua personel dirujuk ke RS Siaga Medika dan dua lainnya mendapatkan perawatan dari Dokkes Polres Pemalang," kata Eko dalam keterangan tertulis, Kamis (24/7/2025).

Dia menyebutkan, dalam insiden itu juga terdapat sembilan korban luka dari pihak PWI LS yang kemudian dirawat di RS Siaga Medika dan RS Islam Pemalang. Sedangkan dari FPI, terdapat dua orang mengalami luka di bagian kepala.

"Terhadap para korban bentrokan tersebut, Bupati Pemalang akan memfasilitasi biaya pengobatan terhadap korban yang di rawat di ruang sakit," ujar Eko.

Menurut Eko, pelaksanaan pengajian tetap berlangsung dengan lancar sampai dengan Kamis (24/7/2025) pukul 01.00 WIB dini hari. Pengamanan yang dilakukan aparat juga telah mengambil langkah cepat dan evakuasi korban.

Eko memastikan, penyelidikan terhadap pihak-pihak yang melakukan provokasi atau tindakan kekerasan tengah berlangsung sudah dilakukan. Pendalaman data dan identitas para korban juga sudah dilakukan guna memperjelas peristiwa.

“Kami berupaya maksimal mengamankan jalannya kegiatan sejak awal hingga selesai, dan setelah kejadian tersebut, kami langsung lakukan evakuasi,” tutur Eko.

Situasi di Desa Pegundan, kata Eko, kini telah berangsur normal dan terkendali. Aparat kepolisian tetap siaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi potensi gangguan lanjutan serta memberikan jaminan rasa aman bagi warga.

Sebagai langkah pencegahan terhadap potensi konflik lanjutan, kata dia, para pimpinan dari PWI LS dan FPI diimbau untuk bersama-sama mengendalikan anggotanya. Mereka juga diminta menahan diri dari tindakan konfrontatif dan mendukung terciptanya situasi kamtibmas.

“Kami minta agar para pimpinan kelompok baik PWI LS serta FPI, memberikan instruksi yang menenangkan kepada anggotanya. Jangan ada lagi bentrokan, jangan sampai ada korban susulan. Mari bersama-sama jaga keamanan wilayah” ungkap Eko.

Baca juga artikel terkait BENTROKAN atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash News
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher