tirto.id - Persatuan Indonesia merupakan salah satu sila Pancasila, prinsip dan ideologi bangsa Indonesia. Setiap warga negara bertugas untuk mempererat persatuan dan kesatuan Indonesia agar tercapai Indonesia yang damai, utuh, dan bersatu erat. Berikut ini faktor-faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan Indonesia.
Secara sederhana, persatuan artinya adalah gabungan (ikatan, kumpulan) dari beberapa bagian hingga menjadi kesatuan yang utuh.
Makna persatuan yang lain adalah disatukannya beberapa unsur dan corak ke dalam suatu kebulatan yang utuh.
Sementara itu, apabila dikaitkan dengan persatuan dan kesatuan Indonesia, maknanya adalah bersatunya masyarakat yang menghuni wilayah Nusantara dari Sabang sampai Merauke.
Persatuan bangsa Indonesia berasal dari kesadaran diri dan sikap nasionalisme seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali.
Seluruh masyarakat Indonesia mempunyai tanggung jawab untuk membina persatuan bangsa agar tercipta negara yang merdeka, adil, dan berdaulat.
Apabila persatuan bangsa Indonesia telah berhasil dibina, lahirlah kesatuan Indonesia yang dapat mewujudkan NKRI aman, jaya, dan sentosa.
Dikutip dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2017) yang ditulis Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli, berikut ini merupakan faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Faktor Pendorong Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Masyarakat di suatu negara merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan pembangunan.
Persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia juga berperan penting untuk keberhasilan pembangunan Indonesia.
Selain sebagai pendorong keberhasilan pembangunan bangsa, persatuan dan kesatuan masyarakat akan meningkatkan harga diri bangsa Indonesia di hadapan negara lain.
Hal ini dikarenakan negara lain tidak akan mudah mencampuri urusan negara, memecah-belah, atau bahkan kembali menjajah bangsa Indonesia jika seluruh elemen masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuannya.
Hal yang patut kita hindari untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah menghindarkan diri dari hal yang dapat membuat perpecahan bangsa, seperti merendahkan suku lain (yang berbeda dengan suku kita) dan menganggap suatu golongan atau ras lebih superior dibandingkan yang lain.
Ada tiga faktor penting pendorong persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia:
- Sumpah Pemuda
- Pancasila
- Semboyan Bhinneka Tunggal Ika
Ketiga faktor tersebut dapat mempersatukan keanekaragaman yang mewarnai kehidupan bangsa Indonesia.
Perbedaan suku bangsa, ras, agama dan bahasa dapat disatukan dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam ketiga faktor tersebut.
Faktor Penghambat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Persatuan dan kesatuan bangsa merupakan syarat mutlak pendukung kemajuan negara Indonesia.
Akan tetapi kenyataannya, konflik internal seperti kerusuhan antar pendukung klub sepakbola, seteru antarumat beragama, hingga konflik antarsuku masih sering terjadi.
Peristiwa-peristiwa tersebut apabila tidak segera diatasi akan menyebabkan rusaknya persatuan dan kesatuan bangsa.
Selain hal yang telah disebutkan di atas, berikut ini faktor-faktor penghambat persatuan dan kesatuan bangsa.
1. Kebinekaan atau keberagaman pada masyarakat Indonesia dapat menjadi penghambat persatuan dan kesatuan bangsa apabila tidak diiringi dengan sikap saling menghargai dan menghormati.
Terlebih, jika hal itu juga diiringi dengan sikap intoleransi terkait keberagaman dan perbedaan tersebut sehingga memunculkan ketidaksepahaman satu sama lain.
2. Geografis Indonesia yang terdiri dari wilayah kepulauan memiliki karakteristik berbeda-beda.
Kondisi ini dapat memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa apabila terjadi ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan.
3. Munculnya etnosentrisme yang merupakan sikap menonjolkan kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
4. Melemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, secara tidak langsung dapat mengakibatkan kehilangan identitas bangsa.
5. Pembangunan yang tidak merata karena proses pembangunan yang terpusat di wilayah tertentu dapat menimbulkan kesenjangan dalam berbagai bidang.
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Abdul Hadi