tirto.id - Ridwan Saidi mencemaskan berita-berita bohong alias hoax yang selama ini kerap beredar di masyarakat. Budayawan Betawi ini pun mendesak kepada pemerintah untuk segera menyusun regulasi untuk menangkalnya, apalagi tahun 2018 dan tahun depan adalah tahun politik. Ridwan Saidi menyebut, hoax menghantui persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Isu hoax menghantui persatuan dan kesatuan bangsa. Bahkan sekarang menjadi lebih masif sebab Indonesia akan segera melangsungkan pilkada," kata Ridwan Saidi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Minggu (18/3/2018).
Ditambahkan oleh mantan anggota DPR-RI ini, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang sesuai dengan falsafah kebhinekaan, berbeda budaya suku dan ras tapi tetap satu tujuan. Namun, maraknya hoax, lanjutnya, akan menggerus kebhinekaan itu.
"Saya sebagai budayawan Betawi merasa miris karena berita-berita hoax semacam ini sedikit demi sedikit akan membumi hanguskan budaya dan atitude yang kita miliki," tukas Ridwan Saidi.
Sejarawan berusia 75 tahun yang juga pernah menjadi politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengharapkan agar pemerintah kembali menguatkan instrumen budaya yang dimiliki, dengan cara menghadirkan nilai-nilai kebudayaan. "Sehingga jiwa kebudayaan masyarakat Indonesia bisa terus terpupuk dan tidak akan mudah menelan berita dan kabar hoax," harapnya.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, pengamat politik Hendri Satrio mengkhawatirkan generasi muda dan masyarakat Indonesia pada umumnya yang terkesan mudah terpengaruh berita-berita bohong.
"Indonesia ini cukup mengkhawatirkan. Pemberitaan, isu dan kabar hoax bisa memfitnah sebagian kelompok masyarakat. Dari isu beredar banyak sekali korban berjatuhan," tutur Hendri Satrio.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya