tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina sudah memasuki hari ke -170. Menurut berita hari ini, Jumat, 12 Agustus 2022, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melarang pejabat berbicara kepada wartawan tentang taktik militer melawan Rusia.
The Guardian melaporkan, pernyataan itu Zelenskyy sampaikan usai organisasi berita mengutip pejabat tak dikenal mengatakan, tentara Ukraina bertanggung jawab atas ledakan pangkalan udara Rusia di Krimea.
Menurut ahli militer barat, kehancuran di pangkalan udara Rusia di Krimea memperlihatkan kemungkinan kalau Ukraina mampu melakukan serangan jarak jauh baru dan berpotensi mengubah arah perang. Sebab, skala kerusakan dan ketepatan serangan menunjukkan kemampuan baru yang kuat.
Brigadir Jenderal Ukraina, Oleksiy Hromov pada hari Kamis mengatakan, Rusia telah memperbanyak jumlah serangan udara terhadap posisi militer dan infrastruktur sipil Ukraina dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
“Pesawat dan helikopter musuh menghindari terbang ke jangkauan pertahanan udara kami, dan karena itu akurasi serangan ini rendah,” katanya dalam konferensi pers.
Situasi Perang Rusia-Ukraina Terbaru 12 Agustus 2022
Kantor berita Rusia, TASS memberitakan, sebelumnya pada hari Kamis, angkatan bersenjata Ukraina melakukan penembakan besar-besaran terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye dan kota Energodar untuk kedua kalinya dalam satu hari.
Yevgeny Balitsky, kepala pemerintahan sipil-militer pro-Rusia Wilayah Zaporozhye mengatakan, militer Ukraina dengan sengaja menargetkan penyimpanan limbah nuklir di Zaporozhye. Tujuannya, untuk menghasilkan ledakan "bom kotor" dan membuat daerah itu tidak dapat dihuni.
"Mereka praktis menargetkan fasilitas penyimpanan limbah nuklir untuk membuat semacam 'bom kotor' di wilayah kita, [...] dan membuat seluruh wilayah tidak dapat dihuni," kata Balitsky kepada Russia-24 TV.
Balitsky mengatakan, ada ribuan ton limbah radioaktif yang disimpan di pabrik tersebut. "Tujuan (pasukan Ukraina) mereka, tentu saja, jelas bagi kita. Mereka ingin menakut-nakuti kita, mereka ingin membuat wilayah yang telah hilang selamanya tidak dapat digunakan lagi," katanya.
PLTN di Energodar itu berada dalam kendali pasukan Rusia. Selama beberapa hari terakhir, pasukan Ukraina telah melakukan beberapa serangan di tempat itu, menggunakan drone, artileri berat, dan beberapa peluncur roket.
Di sisi lain, Ukraina berencana mengevakuasi dua pertiga penduduk dari daerah pertempuran timur Donetsk sebelum musim dingin, sebagian karena kekhawatiran mereka tidak akan dapat tetap hangat di tengah infrastruktur yang rusak akibat perang.
Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk pada Kamis mengatakan, pemerintah berencana untuk mengevakuasi sekitar 220.000 orang dari sekitar 350.000, termasuk 52.000 anak-anak.
Editor: Iswara N Raditya