Menuju konten utama

ESDM Klaim Cadangan Pengganti Migas Meningkat 5 Persen Tahun 2018

Lima persetujuan Plan of Development yang ditandatangani Kementerian ESDM diklaim berkontribusi meningkatkan rasio cadangan pengganti migas Indonesia selama setahun terakhir.

ESDM Klaim Cadangan Pengganti Migas Meningkat 5 Persen Tahun 2018
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar berbincang dengan Dirjen Migas ESDM Djoko Siswanto usai mengumumkan pemenang lelang wilayah kerja migas konvensional tahap II tahun 2018 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (22/10/2018). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim penandatanganan lima persetujuan Plan of Development (PoD) I berkontribusi pada peningkatan rasio cadangan pengganti migas Indonesia dalam setahun terakhir.

Direktur Jenderal Migas Djoko Siswanto mengatakan, empat persetujuan PoD I berasal dari PSC Cost Recovery dan satu persetujuan berasal dari PSC Gross Split.

"Reserve Replecement Ratio (RRR) di Indonesia selama tahun 2018 mencapai 105 persen dari yang ditargetkan 100 persen di awal tahun," ucap Djoko dalam siaran pers yang terbit dalam website ESDM pada Senin (14/1/2019).

Djoko mengatakan, akibat PoD 1 itu, rasio cadangan pengganti migas Indonesia dalam setahun terakhir mencapai 542 million barrel oil (mmbo) untuk minyak dan 555 billion standard cubic feet (bscf) untuk gas.

Di samping itu, lanjutnya, total cadangan minyak dan kondensat di Indonesia kini mencapai 7,51 miliar barel dan 135,55 trillion standard cubic feet (tscf) untuk gas bumi.

Secara lebih rinci, PoD yang disetujui, kata Djoko, berasal dari Wilayah Kerja (WK) Batanghari di Lapangan North West Kenanga oleh PT Gregory Gas Perkasa, WK Wain di Lapangan Karamba oleh PT Pandawa prima Lestari, WK Kasuri di Lap. Asap, Kido dan Merah oleh Genting Oil Kaasuri Pte, WK South West Bukit Barisan di Lap. Sinarmar oleh PT Riski Bukit Barisan Energi dan WK East Sepinggan di Lap. Marakes olej Eni East Sepinggan Ltd.

"Total perkiraan government take yang diterima dari adanya lima persetujuan PoD tadi sekitar USD 3,9 miliar," kata Djoko.

Sebelumnya, Djoko mengatakan pemerintah telah berupaya meningkatkan kegiatan eksplorasi melalui percepatan persetujuan PoD I. Ia mengklaim persetujuan itu menjadikan produksi migas hingga akhir Desember 2018 mencapai angka 772,25 ribu barrel oil per day (bopd) untuk minyak dan 7760 mmscfd untuk gas.

Baca juga artikel terkait ESDM atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Dhita Koesno