Menuju konten utama

Epidemiolog UI: Jabar Bukan Episentrum Corona Meski Kasus Tertinggi

Epidemiologi UI Tri Yunis Wahyono menyatakan tolak ukur episentrum COVID-19 bukan dari jumlah kasus, tapi dari mana kasus itu bermula.

Epidemiolog UI: Jabar Bukan Episentrum Corona Meski Kasus Tertinggi
Ilustrasi corona virus. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kepala Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Wahyono menyebut tingginya angka penambahan kasus COVID-19 di Jawa Barat tidak menjadikan wilayah itu sebagai episentrum baru dalam penularan varian Omicron.

"Tingginya angka kasus penambahan COVID-19 di Jawa Barat tidak lantas menjadikannya episentrum baru, karena tolak ukur bukan dari tingginya kasus. Namun dari mana kasus itu bermula atau muncul," kata Yunis saat dihubungi reporter Tirto, Kamis (17/2/2022).

Menurut Yunis, titik episentrum penularan COVID-19 di Indonesia bisa muncul dari sejumlah pintu seperti bandara atau pelabuhan, yang menjadi akses keluar masuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Varian Omicron itu datang dari luar negeri, dan masuk melalui sejumlah pintu penerbangan internasional seperti Jakarta, Bali atau Surabaya. Bahkan, bisa jadi pola episentrum yang terjadi di Bali dan Jakarta bisa memiliki perbedaan dan tidak disamakan," kata dia.

Yunis mencatat tingginya kasus COVID-19 di Jawa Barat merupakan hasil transmisi lokal dan bukan dari luar negeri.

"Saat ini penyebaran kasus dari transmisi lokal atau internal sangat tinggi, terutama di daerah aglomerasi yang notabene wilayah kawasan penduduk," jelasnya.

Dia mewanti-wanti kebijakan pemerintah yang berencana mengurangi jumlah hari karantina terpusat bagi PPLN dari 5 hari menjadi 3 hari bagi PPLN yang sudah mendapat vaksin booster.

"Masih tidak ada yang menjamin mereka yang selesai karantina tidak membawa virus dan menularkan ke orang lain," kata dia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyampaikan adanya pergeseran episentrum atau pusat penularan COVID-19 dari DKI Jakarta menuju Jawa Barat.

"Episentrum Jakarta bergeser ke Jawa Barat, dalam 2-3 minggu bisa ke luar Jawa," kata dia dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Rabu (16/2/2022).

Baca juga artikel terkait LONJAKAN KASUS COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Gilang Ramadhan