Menuju konten utama

Efisiensi Energi: Contoh dan Manfaatnya di Berbagai Bidang

Apa itu efisiensi energi? Simak penjelasan definisi, contoh, dan manfaat efisiensi energi di berbagai bidang.

Efisiensi Energi: Contoh dan Manfaatnya di Berbagai Bidang
Ilustrasi energi terbarukan. foto/Istockphoto

tirto.id - Efisiensi energi adalah istilah yang mungkin sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas. Konsep ini merujuk pada upaya untuk menghemat energi dengan cara-cara tertentu. Manfaat dari efisiensi energi sangat beragam, mencakup aspek kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.

Contoh efisiensi energi dalam mendukung gerakan ini antara lain penggunaan lampu dan peralatan elektronik yang dirancang untuk hemat energi. Meski begitu, penerapan efisiensi energi juga menghadapi berbagai tantangan di fase awal, misalnya investasi biaya yang cukup tinggi.

Hanya saja, jika dibandingkan dengan proyek-proyek transisi energi lainnya, efisiensi energi sering dianggap sebagai salah satu metode paling cepat dan praktis untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dampaknya terhadap penghematan energi dan keberlanjutan lingkungan bisa sangat signifikan.

Lantas, apa yang dimaksud dengan efisiensi energi?

Apa yang Dimaksud dengan Efisiensi energi?

Efisiensi energi mengacu pada seberapa baik suatu sistem atau alat memanfaatkan energi untuk mencapai suatu tujuan atau melaksanakan suatu tugas. Dengan kata lain, upaya itu dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi.

Akan tetapi, pengurangan konsumsi energi ini diharapkan dapat mencapai hasil yang setara. Selain itu, efisiensi energi juga bertujuan untuk memperoleh hasil lebih besar, meski jumlah energi yang dikonsumsi sama.

Efisiensi energi juga bisa berarti meminimalkan jumlah energi yang digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan, sambil tetap mempertahankan atau bahkan meningkatkan performa atau output. Hal ini bisa mencakup penggunaan teknologi yang lebih canggih atau metode yang lebih efektif.

Contoh Efisiensi Energi

Contoh efisiensi energi yang cukup umum adalah mengurangi penggunaan lampu dari 8 jam menjadi 6 jam. Langkah lain juga bisa dilakukan dengan mengganti lampu pijar menjadi lampu LED untuk meminimalisir energi yang terbuang.

Berikut ini adalah sejumlah contoh efisiensi energi:

1. Penggunaan Panel Surya

Penggunaan panel surya merupakan salah satu contoh dalam efisiensi energi. Panel surya yang menggunakan energi matahari terbarukan setidaknya dapat membantu transisi energi listrik dari batu bara ke panas matahari.

2. Pemakaian Charger Otomatis

Charger merupakan salah satu sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia akan penggunaan teknologi. Sebab, charger berfungsi untuk mengisi daya supaya perangkat teknologi bisa tetap menyala. Dalam mengurangi penggunaan listri, pemakaian charger otomatis bisa dipilih. Sebab, charger otomatis aan berhenti mengisi daya saat baterai dari perangkat teknologi telah terisi penuh.

3. Memasak dengan Kompor Induksi

Penggunaan kompor induksi dalam memasak makanan adalah contoh berikutnya dari efisiensi energi. Pasalnya, Energi yang ditransfer oleh kompor induksi sebesar 90%. Hal ini cenderung lebih banyak dibandingkan energi yang ditransfer oleh kompor gas yang cuma mencapai 40%. Perbedaan ini mengartikan bahwa energi yang terbuang saat menggunakan kompor gas enam kali lipat dibandingkan kompor induksi.

4. Pemasangan Jendela Efisiensi Energi

Jendela efisiensi energi dibuat dari material yang berfungsi untuk meminimalisir kalor kebocoran udara. Jendela tersebut didesain untuk mengurangi kebutuhan pemanas atau pendingin ruangan. Tak ayal, pemasangan jendela efisiensi energi di suatu rumah merupakan contoh efisiensi energi.

5. Pemasangan Lampu LED

Pemasangan lampu LED di suatu rumah merupakan contoh efisiensi energi listrik. Pasalnya, lampu LED hanya membuang energi dalam bentuk panas yang jauh lebih sedikit daripada lampu pijar. Penggunaan lampu LED juga cenderung lebih lama, yaitu bisa mencapai 25.000 jam, 25 kali lebih lama dari lampu pijar.

Manfaat Efisiensi Energi

Mengapa kita harus melakukan efisiensi energi? Pertanyaan ini jamak keluar bila membicarakan efisiensi energi. Sebab, efisiensi energi memiliki sejumlah manfaat bagi manusia maupun dunia.

Lantas, apa saja manfaat efisiensi energi?

1. Pengurangan Biaya

Salah satu manfaat utama dari penerapan efisiensi energi di perusahaan adalah berkurangnya biaya operasional dalam jangka panjang. Dengan menekan konsumsi energi, perusahaan dapat mengurangi pengeluaran untuk listrik, bahan bakar, dan layanan utilitas lainnya. Dengan demikian, hal ini akan secara signifikan mengikis beban finansial yang mereka tanggung.

2. Peningkatan Daya Saing

Perusahaan yang mengimplimentasikan strategi efisiensi energi umumnya akan menjadi lebih bersaing di pasar. Penghematan energi bisa menurunkan biaya produksi. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif untuk produk dan jasa mereka.

3. Peningkatan Kesehatan Publik

Mengurangi polusi dapat berarti mengurangi risiko penyakit. Polusi yang berasal dari proses produksi energi bisa berimbas pada berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan pernapasan, yaitu asma dan kanker paru-paru. Selain itu, polusi udara juga dapat berkontribusi terhadap risiko stroke. Hal diakibatkan oleh polusi yang dapat menghambat aliran darah ke otak.

4. Memperlambat Perubahan Iklim

Isu perubahan iklim adalah salah satu tantangan global utama saat ini. Manfaat efisiensi energi diketahui bisa memperlembat perubahan iklim. Pasalnya, selama ini, sekitar 25% dari emisi gas rumah kaca di planet ini berasal dari pembangkitan listrik. Kemudian, sebanyak 29% dari total emisi gas rumah kaca disumbang oleh sektor transportasi.

5. Mendukung Keberlanjutan Lingkungan

Efisiensi energi memainkan peran krusial dalam rencana keberlanjutan lingkungan. Dengan menekan penggunaan energi serta sumber daya alam lainnya, perusahaan atau individu manusia bisa berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Keseimbangan ekosistem dapat terjaga, sedangkan dampak negatif terhadap lingkungan secara keseluruhan juga bisa dikurangi.

Mendesain Efisiensi Energi

Mendesain efisiensi energi dapat dikatakan sebagai salah satu upaya dalam mereduksi jumlah energi yang dapat merusak lingkungan. Tujuan dari mendesain efisiensi energi adalah mengurangi akibat buruk terhadap manusia.

Lantas, apa saja langkah untuk mendesain efisiensi energi?

1. Memakai Peralatan dan Sistem Berorientasi Efisiensi Energi

Peralatan dan sistem yang dirancang untuk efisiensi energi relatif lebih tahan lama. Bahkan, peralatan dan sistem itu bisa lebih diandalkan. Hal ini bisa berdampak pada sedikitnya gangguan operasional yang diterima perusahaan akibat pemeliharaan atau kerusakan perangkat. Produktivitas dan efisiensi operasional pun bisa mengalami peningkatan.

2. Meminimalisir Waktu Henti

Tujuan dari mendesain efisiensi energi bisa ditekankan pada pengurangan waktu henti. Pasalnya, ketergantungan pada peralatan akibat efisiensi energi bisa mengurangi waktu henti yang tidak terjadwal dalam kegiatan perusahaan. Perusahaan dapat memastikan kelancaran alur produksi dan menghindari kerugian yang disebabkan oleh gangguan operasional yang tidak terduga.

3. Penggunaan Teknologi yang Lebih Canggih

Melalui efisiensi energi, perusahaan dapat mengadopsi teknologi yang lebih mutakhir atau canggih. Pelibatan alat-alat tersebut juga dapat diterapkan dalam proses produksi sehingga bisa lebih terkelola dengan baik. Dengan begitu, standar kualitas produk yang dihasilkan pun akan meningkat, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperbaiki citra perusahaan di pasar.

Baca juga artikel terkait ENERGI atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Addi M Idhom