tirto.id - Perusahaan multinasional Unilever melalui akun Instagramnya menyatakan komitmennya untuk mendukung gerakan Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, Questioning, and Intersex (LGBTQI). Pernyataan ini diunggah pada 19 Juni 2020 lalu dengan menyertakan gambar logo Unilever penuh warna.
"Kami berkomitmen untuk membuat kolega LGBTQI+ kami bangga dengan kami [...]," tulisnya.
Dalam unggahannya itu, Unilever secara terang-terangan mendukung gerakan LGBTQI bahkan sudah menandatangani Deklarasi Amsterdam. Mereka memastikan semua orang di Unilever memiliki akses ke tempat kerja yang benar-benar inklusif.
"Bergabung dengan Open for Business untuk menunjukkan bahwa kami bermaksud bisnis dengan inklusi LGBTQI+ sebagai bagian dari koalisi global," jelasnya.
Perusahaan yang berpusat di Belanda ini juga meminta Stonewall untuk mengaudit kebijakan dan mengukur bagaimana dukungan sikap dan tindakan yang mereka ambil dalam kampanye ini. Stonewall diketahui merupakan lembaga amal untuk kaum LGBTQI
"Inisiatif-inisiatif ini hanyalah permulaan. Keragaman kita sebagai manusia adalah yang membuat kita lebih kuat. Inklusi untuk semua adalah apa yang akan membuat kita lebih baik," ungkapnya.
Sikap Unilever ini sontak memantik komentar dan kritikan dari warganet. Ada yang mendukung tapi banyak pula komentar-komentar kecewa dengan dukungan Unilever ini, terutama warganet yang berasal dari Indonesia. Tak sedikit yang mengungkapkannya dengan mengajak boikot seluruh produk-produk Unilever.
"Auto Ganti ke produk lain .. berhenti pakai produk unilever," ungkap warganet dengan nama akun @akhwat_1092.
"Astaghfirullah hal adzim," singkat warganet dengan akun @hanimafidah.
Adapula warganet yang menyatakan untuk beralih ke produk lain, seperti yang diutarakan @nurindahpermana. "Saya cinta banget sama produk unilever tapi gara-gara lihat postingan ini saya tidak akan lagi memakai produk unilever karena saya benci LGBT tapi Unilever malah mendukung, auto cari produk lain, good bye unilever."
Editor: Dieqy Hasbi Widhana