Menuju konten utama

Dugaan Serangan Siber, BSI: Perlu Pembuktian Digital Forensik

BSI mengakui gangguan yang terjadi pada layanan ATM dan mobile banking beberapa waktu lalu lantaran adanya serangan siber pada sistem keamanan.

Dugaan Serangan Siber, BSI: Perlu Pembuktian Digital Forensik
Nasabah melakukan transaksi di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Gedung Wisma Mandiri I di Jakarta, Kamis (11/5/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom.

tirto.id - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Hery Gunardi mengakui gangguan yang terjadi pada layanan ATM dan mobile banking beberapa waktu lalu lantaran adanya serangan siber pada sistem keamanan. Karena itu, pihaknya melakukan switch off pada beberapa channel untuk menjamin sistem keamanan bank.

"Kami menemukan dugaan serangan siber, sehingga kami perlu melakukan evaluasi dan temporary switch off beberapa channel untuk memastikan keamanan sistem kami," ujarnya dalam konferensi pers di Wisma Mandiri Thamrin, Jakarta, dikutip Jumat (12/5/2023).

Namun, dia mengklaim kepastian serangan siber masih perlu dilakukan penelusuran. Karena perlu adanya pembuktian melalui audit dan digital forensik. Sebab itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dari regulator yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), pemegang saham, dan lembaga pemerintah lainnya.

"Terkait dengan dugaan adanya serangan siber, pada dasarnya perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik," kata Hery.

Hery menjelaskan serangan siber umum terjadi dalam dunia teknologi informasi atau IT. Menurut data Google, aktivitas security event di internet mencapai 807.000 dengan rata-rata 9.000-10.000 serangan per hari.

"Ini kenyataannya memang ada (serangan), tetapi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi serta kebutuhan nasabah terhadap produk keuangan digital, BSI menyadari adanya peningkatan risiko keamanan, termasuk keamanan siber," jelasnya.

Lebih lanjut, Hery mengungkapkan pihaknya terus mendorong peningkatan keamanan siber atau cyber security. Perseroan juga menerapkan standar prosedur operasional (SPO) keamanan siber sesuai ketentuan OJK.

"Kami menerapkan dan senantiasa meningkatkan cyber security yang sejalan ketentuan regulator," tutup dia.

Sebelumnya, Hery Gunardi menyatakan, seluruh layanan BSI kini sudah pulih. Nasabah bahkan bisa menggunakan layanan, termasuk ATM dan mobile banking secara normal kembali.

"Seluruh layanan cabang ATM dan mobile banking sudah kembali normal. Coba saja kalau teman-teman punya mobile banking coba aja, pasti sudah up layanannya dan dapat digunakan para nasabah untuk melakukan transaksi seperti biasanya," ujar Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi katanya dalam konferensi pers di Gedung Wisma Mandiri 1, Jakarta, Kamis (11/5/2023).

Baca juga artikel terkait SERANGAN SIBER atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin