tirto.id - Muhaimin Iskandar (Cak Imin) angkat bicara soal pengakuan 2 mantan sekjen partainya, yakni Abdul Kadir Karding dan Lukman Edy, bahwa mereka tidak diundang dalam Muktamar PKB ke-VI di Bali. Ketua Umum PKB tersebut menuding Karding dan Lukman sengaja mencari perhatian.
"Itu cari-cari akal aja, cari perhatian aja itu," kata Cak Imin di kompleks lokasi Muktamar PKB, di Nusa Dua, Bali pada Selasa (20/8/2019).
Muhaimin menegaskan semua pengurus PKB menjadi panitia muktamar. Oleh sebab itu, pengurus menjadi tuan rumah muktamar.
Oleh sebab itu, kata Cak Imin, tidak perlu undangan bagi pengurus untuk hadir dalam muktamar partainya, termasuk untuk Karding dan Lukman yang kini menjabat sebagai Ketua DPP PKB.
Cak Imin mencontohkan politikus PKB Hanif Dhakiri menghadiri muktamar tanpa perlu undangan. Pengurus DPP PKB lainnya, kata dia, juga sudah menginformasikan akan mendatangi muktamar tanpa perlu ada undangan khusus.
"Semua [pengurus] DPP enggak ada yang diundang. Semuanya [jadi] panitia, semuanya tuan rumah [Muktamar PKB ke-VI]," ujar Cak Imin.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB Lukman Edy mengaku dirinya dan Abdul Kadir Karding tidak diundang dalam muktamar partainya yang berlangsung mulai hari ini hingga 22 Agustus 2019.
Menurut Lukman, para pengurus PKB yang dekat dengan Karding juga tidak diundang di muktamar lima tahunan tersebut. Namun, ia tidak memerinci siapa saja yang tidak diundang selain dirinya dan Karding.
“Saya belum update. Kalau pengurus harian paling tidak saya dan mas Karding. Sedang yang lain di tingkap staf lebih banyak lagi,” ujar Lukman pada hari ini.
Lukman menduga ia dan Karding tidak diundang ke acara muktamar sebab masalah internal partai. Salah satunya terkait kegagalan Cak Imin maju di Pilpres 2019.
“Sepertinya yang dekat Mas Karding dicurigai terus gak diundang ke Bali. Apa takut buat keributan yah...Padahal kita biasa-biasa saja hahaha....," ujar Lukman sembari berkelakar.
"Kok sepertinya masih ada dendam pasca pilpres. Yang dikembangkan masih narasi tidak puas di Pilpres 2019, soal penentuan capres dan cawapres,” tambah Lukman.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom