Menuju konten utama

DLH Kota Semarang Sebut Limbah Pabrik Sebabkan Ikan Mati Massal

Total ada 13 tambak di Terboyo Kulon yang ikannya mati massal dengan kerugian total mencapai Rp1 miliar.

DLH Kota Semarang Sebut Limbah Pabrik Sebabkan Ikan Mati Massal
Ikan-ikan di tambak di Kota Semarang, terlihat mati massal. (Foto hasil tangkapan layar video warga)

tirto.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang menyatakan pencemaran limbah pabrik menjadi salah satu penyebab matinya ikan-ikan di belasan tambak wilayah Kelurahan Terboyo Kulon, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Total ada 13 tambak di Terboyo Kulon yang ikannya mati massal. Berdasar penghitungan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Jawa Tengah, peristiwa ini mengakibatkan petambak merugi dengan taksiran total mencapai Rp1 miliar.

Kepala DLH Kota Semarang, Arwita Mawarti, mengatakan pihaknya telah melakukan verifikasi lapangan dan pengambilan sampel air limbah di dua titik lokasi tambak terdampak.

DLH Kota Semarang juga telah melakukan kunjungan ke pengelola Kawasan Industri Terboyo Semarang (KITS). Kunjungan juga dilakukan ke lokasi-lokasi industri yang membuang air limbahnya ke Kali Sringin hingga bermuara di tambak-tambak warga.

Berdasarkan hasil verifikasi, masing-masing industri telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) tetapi kinerjanya belum optimal, sehingga perlu dilakukan perbaikan IPAL.

Berdasarkan hasil uji laboratorium, sampel air dari lokasi tambak mengandung zat seperti besi berada di atas ambang batas yang diizinkan untuk baku mutu air permukaan.

Kata Arwita, hasil analisis paling signifikan ditemukan pada parameter padatan terlarut yang angkanya mencapai 23.510 mg/L dari ambang batas 1000 mg/L.

"Parameter ini mempengaruhi kualitas visual dan mengurangi kelarutan oksigen dalam air, sehingga organisme akuatik, termasuk ikan budidaya, akan kesulitan bernafas dan menyebabkan kematian," tulis hasil penelitian.

Dari serangkaian pelelitian itu, DLH Kota Semarang menyimpulkan, kejadian mati secara massal ikan di tambak disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor.

Salah satunya karena akumulasi polutan pada badan air di lokasi tambak dan sekitarnya yang bersumber dari limbah industri dan limbah domestik, menjadi salah satu penyebabnya.

"Ini hasil dari evaluasi DLH," ucap Arwita saat dikonfirmasi Tirto, Senin (26/5/2025).

DLH telah menyarankan perbaikan IPAL bagi perusahaan yang diduga pencemar limbah, serta mendorong pengelola Kawasan Industri Terboyo Semarang untuk lebih ketat mengawasi pelaku saha atau industri.

Namun, Arwita belum menjawab saat ditanya apakah akan ada sanksi kepada perusahaan terduga pencemar limbah di tambak.

Baca juga artikel terkait AIR LIMBAH atau tulisan lainnya dari Baihaqi Annizar

tirto.id - Flash News
Kontributor: Baihaqi Annizar
Penulis: Baihaqi Annizar
Editor: Siti Fatimah